Beranda - Wagub : Kebhinekaan Sebagai Perekat Bangsa

id KEBHINEKAAN

Melalui konsep kebhinekaan, perbedaan justru merekatkan persaudaraan dan menjauhkan seseorang berbuat kejahatan
Lombok Barat (Antara NTB) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Muhammad Amin, menegaskan kerukunan umat beragama menjadi modal berharga untuk membangun bangsa.

"Melalui konsep kebhinekaan, perbedaan justru merekatkan persaudaraan dan menjauhkan seseorang berbuat kejahatan,"kata Wagub Amin saat Dharmasanti Waisak 2561TB Tahun 2017 Provinsi NTB di Bancingah Agung, Kantor Bupati Lombok Barat.

Malu berbuat jahat dan hidup damai tentu menjadi konsep yang baik untuk menciptakan dan melanggengkan kerukunan,tambahnya.

Dharmasanti tersebut mengusung tema, momentum peningkatan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan, bersama dan kebijakan, hidup rukun dalam kedamaian.

Wagub, mengatakan Pancasila merupakan dasar negara yang menjamin semua agama untuk menjalankan ibadahnya.

"Negara kita buka negara agama," ujar Wagub di hadapan ratusan umat Budha yang hadir.

Ia mencontohkan, banyak negara lain yang warganya terusir dari tanah kelahirannya akibat konflik yang berkepanjangan. Hal ini diakibatkan salah satunya adalah ketidakmampuan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Karena itu, Wagub meminta semua umat beragama untuk saling menghormati dan menghargai ketika umat agama lain menjalankan ibadah dan hari besarnya.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menilai konsep dan nilai kebhinekaan di NTB sangat terjaga dengan baik. Semua warga NTB dapat menjalankan ajaran agamanya dengan aman, tanpa merasa ada yang mayoritas atau minoritas.

"Masyarakat kita aman tertib, dan terjaga. Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan," terangnya.

Menurutnya, semua agama mewajibkan untuk menjaga harmoni dan kebhinekaan.

"Pluralisme adalah takdir. Harus terus kita jaga dan rawat," ucapnya.

Ketua Panitia, Nasib menyatakan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan falsafah dasar negara Pancasila menyadari bahwa semua memiliki kewajiban untuk terus berupaya mewujudkan kerukunan dan toleransi.

Hal itu bisa diwujudkan melalui kegiatan bersama, sering bertemu dan berkumpul dalam rangka mewujudkan amanat tri kerukunan hidup beragama. (*)