Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran untuk perbaikan drainase dalam rangka mencegah banjir di Kota Praya.
"Di 2025 ini, beberapa titik drainase di Kota Praya dilakukan perbaikan," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Muhammad Supariddin di Lombok Tengah, Senin.
Ia mengatakan lokasi perbaikan pembangunan drainase tersebut di antaranya di simpang empat Badan Pertanahan Nasional Lombok Tengah hingga simpang empat kantor BPBD.
Selanjutnya, di simpang empat Satpol PP Lombok Tengah dan di beberapa titik lainnya di Kota Praya.
"Anggaran perbaikan drainase itu bervariasi dengan jumlah anggaran di bawah Rp200," katanya.
Baca juga: Sampah penuhi saluran irigasi di Jelantik Lombok Tengah
Ia mengatakan perbaikan drainase di Kota Praya ini dilaksanakan secara bertahap, karena keterbatasan anggaran dan dampak efisiensi yang ditetapkan pemerintah pusat di 2025.
"Perbaikan secara bertahap," katanya.
Ia mengatakan untuk sistem drainase di Kota Praya Lombok Tengah ini sudah baik, namun diharuskan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampahnya ke saluran irigasi.
"Sistem drainase Kota Praya ini cukup baik, karena pembuangan air langsung menuju sungai besar dan Bendungan Batujai," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah membersihkan sampah di saluran-saluran untuk cegah banjir
Ia mengatakan kondisi drainase yang saat ini cukup parah, karena kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke saluran irigasi yang masih kurang, sehingga terjadi banjir saat terjadi hujan lebat.
"Drainase saat ini telah terjadi pendangkalan dampak sampah yang dibuang ke saluran irigasi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
"Untuk peningkatan infrastruktur dari pemerintah tetap dilakukan, namun dukungan masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, agar tidak terjadi banjir saat musim hujan," katanya.
Ia mengatakan proyek perbaikan drainase tersebut ditargetkan rampung di 2025 dan diharapkan dapat mengurangi genangan banjir saat terjadi cuaca ekstrem di Lombok Tengah.
"Sistem drainase yang ada saat ini sudah baik, tinggal dilakukan pemeliharaan atau peningkatan," katanya.
Baca juga: Saluran irigasi di Alun-alun Tatura masih dipenuhi sampah plastik