Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut terbuka kemungkinan Calon Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengunjungi Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Ya kalaupun mendatangi, terbuka saja ya peluang itu," kata Cecep saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.
Cecep menilai meskipun PPP disebut tidak memenuhi batas ambang parlemen sebesar empat persen dan tidak dapat melaju ke DPR RI, tetapi partai pendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md itu memiliki basis massa yang relatif terjaga.
"Mereka punya basis massa Islam yang relatif terjaga. Nah basis massa ini yang bisa dicari, didekati juga, ya," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia memperkirakan kunjungan Prabowo ke PPP nantinya bukan ditujukan untuk mendukung pemerintahan mendatang, tetapi untuk menjaga konstituen.
"Ketika, misalnya, Prabowo mendekati PPP tentu basis-nya bukan bagaimana mereka mendukung barisan pemerintahan di parlemen, tetapi menjaga konstituen atau berusaha berteman, ya, mencari dukungan dari basis massa pemilih PPP," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo mengunjungi Kantor DPP Partai NasDem, NasDem Tower, Jakarta, Jumat. Pada kesempatan itu, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo tidak hanya menemui Surya Paloh saja, melainkan juga berencana menemui pimpinan PPP.
"Bukan hanya NasDem ya, ketemu jajaran pimpinan PPP juga," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Adapun Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono mewakili seluruh keluarga besar PPP turut memberikan selamat kepada kepada pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Atas nama keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan, kami mengucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka yang telah mendapatkan suara tertinggi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil rekapitulasi suara nasional Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada tanggal 20 Maret 2024," kata Mardiono saat rapat pengurus harian DPP PPP ke-21 di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (21/3) malam.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres terpilih pada Pilpres 2024.
Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Baca juga: Pengamat politik sebut kunjungan Prabowo ke NasDem untuk memperluas dukungan
Baca juga: Pengamat politik menyakinkan transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo berjalan mulus
"Hasil Pemilihan Umum secara nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sampai dengan Diktum Kelima ditetapkan pada hari Rabu tanggal 20 bulan Maret tahun 2024 pukul 22.19 menit WIB," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3) malam.
Hasyim mengungkapkan pasangan Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara. Sementara itu, lanjut dia, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 27.040.878 mendapatkan suara. Adapun total surat suara sah, menurut dia, berjumlah 164.227.475 suara.
Berita Terkait
"Benih Dari Langit" Pelita Air bisa kurangi emisi karbon
Jumat, 4 Oktober 2024 6:37
Pengamat Hukum DPR 2024-2029 segera setujui RUU Perampasan Aset
Rabu, 2 Oktober 2024 19:01
Akademisi UI: KPU perlu atur PKPU pilkada ulang tak lampaui 2025
Selasa, 17 September 2024 7:14
Pengamat: Kecil kemungkinan Jokowi gabung Gerindra
Minggu, 1 September 2024 17:22
Pengamat: Jangan sampai fungsi pokok MK dicabut
Jumat, 30 Agustus 2024 20:56
Pengamat: Saatnya Anies jadi kader partai demi dukungan politik maksimal
Senin, 26 Agustus 2024 16:05
Besar kemungkinan Rano Karno jadi pendamping Anies di Pilkada Jakarta
Senin, 26 Agustus 2024 14:03
Pengamat tak yakin dukungan Kennedy Jr bisa bantu Trump
Senin, 26 Agustus 2024 6:22