Mataram (ANTARA) - Arus mudik baik penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ke sejumlah Pelabuhan Padangbai Bali, Jangkar Situbondo dan Tanjung Perak Surabaya pada H-8 menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 1445 Hijriah masih landai.
"Sampai H-8 Lebaran masih belum ada peningkatan, masih landai," kata GM Pelabuhan Lembar, Agus Djoko Trianto dihubungi melalui telepon dari Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan per hari ini jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Lembar - Padangbai pulang pergi (PP) tercatat sekitar 2.000 orang. Untuk kendaraan roda 2 sekitar 100 unit dan mobil 75 unit.
"Kalau Lembar - Jangkar juga masih sama. Belum ada peningkatan," ujarnya.
Agus mengatakan untuk potensi puncak mudik diperkirakan baru akan terjadi pada tanggal 6 April atau H-4 Lebaran.
"Karena sudah mulai libur Lebaran pegawai bekerja," terang Agus.
Untuk estimasi puncak arus mudik, pihaknya memperkirakan jumlah penumpang sekitar 7.000 sampai 10.000 orang yang diseberangkan setiap hari, untuk rute Lembar - Padangbai.
"Kalau kenaikan arus mudik 10 persen atau sekitar totalnya 26.000 orang dari tahun sebelumnya," kata Agus.
Mantan GM Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur ini, menambahkan kalau situasi normal jumlah kapal yang disiapkan melayani penumpang atau kendaraan ada 13 kapal.
"Tetapi kalau nanti padat, ada 18 kapal. Kalau sangat padat, kita tambah jadi 20 kapal," sebutnya.
Untuk mengantisipasi cuaca, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG. Termasuk, berkoordinasi dengan regulator yaitu BPTD yang mengeluarkan surat pemberitahuan pelayaran.
"Jadi secara rutin disampaikan kondisi perubahan cuaca. Kalau tidak memungkinkan berlayar, BPTD tidak akan menerbitkan SPP," ujar Agus.
Lebih jauh, Agus menyampaikan untuk kelancaran selama mudik Lebaran tahun ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat atau penumpang sudah jauh-jauh melakukan pemesanan tiket secara online melalui aplikasi Ferizy yang sudah tersedia.
"Lakukan pembelian tiket secara jauh-jauh hari dan tidak perlu membeli tiket melalui pihak lain. Karena tiket bisa dilakukan melalui HP," katanya.
Dinas Perhubungan Provinsi NTB memperkirakan awal arus mudik di wilayah itu dimulai pada tanggal 5 April dan puncaknya terjadi pada H-4 dan H-3 atau 6-7 April menjelang Lebaran 2024/1445 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan awal arus mudik ini sesuai dengan masuknya masa cuti bersama dan libur anak sekolah.
"Jadi untuk arus mudik kita prediksi mulai tanggal 5 dan puncaknya itu pada tanggal 6 dan 7 April atau H-4 dan H-3 menjelang Lebaran," ujarnya.
Sedangkan untuk puncak arus balik di NTB, menurut Faozal, terjadi pada tanggal 14 dan 15 April 2024 atau bersamaan usai libur cuti bersama.
Baca juga: Anak usaha Pelindo catat laba bersih Rp157,6 miliar
Baca juga: Waktu sandar kapal pesiar di Pelabuhan Gilimas Lombok Barat meningkat
"Nanti mulai tanggal 4 kita mulai aktifkan posko mudik baik di terminal, bandara, dan pelabuhan," kata Faozal.
Faozal mengatakan dari sisi kesiapan transportasi mudik Lebaran tahun ini sudah semuanya siap, baik angkutan darat, udara, dan laut. Misalnya, untuk transportasi darat, jumlah yang disiapkan angkutan AKDP di NTB sebanyak 225 unit.
"Angkutan AKDP ini akan melayani transportasi mudik di 10 kabupaten dan kota baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Untuk rump check kendaraan sudah dilakukan dari tanggal 1 sampai 3 April dan kondisi laik jalan," terangnya.
Sedangkan untuk transportasi laut untuk melayani penyeberangan Pelabuhan Lembar - Pelabuhan Padangbai sebanyak 26 kapal.
Delapan kapal melayani rute penyeberangan Lembar - Pelabuhan Jangkar Situbondo, empat unit kapal melayani rute penyeberangan Lembar - Surabaya. Tiga unit kapal melayani rute penyeberangan Gilimas - Tanjung Wangi.
"Sementara di Pelabuhan Kayangan terdapat 27 kapal yang melayani rute penyeberangan Pelabuhan Kayangan - Pelabuhan Pototano," katanya.