Jadikan momentum Idul fitri perekat silaturahmi kebangsaan

id Bambang Soesatyo, Idulfitri 1445 H

Jadikan momentum Idul fitri perekat silaturahmi kebangsaan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4/2024). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh pihak menjadikan momentum Idul Fitri 1445 Hijriah sebagai perekat silaturahim kebangsaan.

Demikian disampaikan Bambang Soesatyo usai menghadiri acara halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, di Istana Negara Jakarta, Rabu, sebagaimana siaran pers di Jakarta.

"Melalui momen Idul Fitri dan halalbihalal, mari kita kembali membangun kebersamaan sekaligus memperkuat persaudaraan," ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Dia mengatakan silaturahim kebangsaan sangat penting, terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami transisi dari hasil penyelenggaraan Pemilu 2024 menuju pemerintahan baru 2024-2029.

"Karena itu, terhadap perselisihan Pemilu 2024, mari kita berikan dukungan moril kepada para hakim Mahkamah Konstitusi untuk mengadili dan memutus perselisihan hasil Pemilu dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya," ujar dia.

Dia menekankan tidak sepatutnya perbedaan politik dalam Pemilu harus disikapi dengan mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih sampai mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih jauh Bamsoet pun mengapresiasi keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam memperlancar arus mudik 2024. Diproyeksikan mudik tahun ini membawa pergerakan secara nasional sebanyak 193,6 juta orang atau lebih banyak dibandingkan Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang.

Sementara Kementerian Perekonomian RI memprediksi perputaran uang selama mudik dan Lebaran 2024 mencapai Rp384 triliun atau lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai Rp230 triliun.

Dia menyampaikan jajak pendapat Litbang Kompas pada 18-20 Maret 2024 menyebutkan 55,65 persen responden menyiapkan anggaran lebih besar untuk lebaran tahun ini dibandingkan lebaran tahun lalu.

Terlebih pada tahun ini, kata dia, Tunjangan hari raya (THR) yang dibayarkan untuk para pekerja/karyawan maupun aparatur sipil negara (ASN) sudah kembali penuh satu bulan gaji.

"Tidak lagi ada potongan sebagaimana pada saat pandemi dan pasca panen COVID-19 beberapa tahun lalu. THR yang full satu bulan gaji, bisa menambah daya beli masyarakat yang akhirnya mendongkrak konsumsi rumah tangga dan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional," jelas Bamsoet.

Baca juga: Wakil Ketua MPR minta pemudik patuhi aturan demi keselamatan perjalanan
Baca juga: Ahmad Basarah: Tak relevan mendikotonomikan nasionalisme-agama


Dia menerangkan, momentum mudik selain untuk bersilaturahim dengan para keluarga di kampung halaman, juga bisa mendongkrak kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memperkirakan perputaran uang di sektor ini selama momen mudik dan lebaran bisa mencapai Rp276,11 triliun.

"Angka tersebut sangat realistis. Karena selama mudik, para pemudik tidak akan hanya berdiam diri di rumah. Melainkan juga akan mengajak para keluarganya berwisata, kuliner, hingga menikmati berbagai pertunjukan seni dan budaya yang berada di daerahnya masing-masing. Sehingga mudik akan memberikan dampak besar bukan hanya bagi perekonomian nasional, melainkan juga bagi perekonomian daerah," kata Bamsoet.