Jakarta (ANTARA) - Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada Rabu (22/5), melakukan kunjungan ke Parlemen Spanyol dalam rangka memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia-Spanyol, serta membicarakan upaya kemerdekaan Palestina.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang memimpin delegasi itu, mengatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk terus mempromosikan ketertiban dan kedamaian dunia di atas nilai-nilai kemerdekaan, keadilan, dan hak asasi manusia.
"Secara khusus kedua parlemen membicarakan upaya mewujudkan kedamaian bagi rakyat Palestina melalui gencatan senjata segara dan dukungan kolektif negara-negara di dunia dalam mewujudkan kemerdekaan rakyat Palestina," kata Wahid dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Anggota MPR RI Jazuli Juwaini mengatakan kedua parlemen memiliki kesamaan pandangan bahwa kemerdekaan Palestina dan penghentian penjajahan Israel atas Palestina adalah solusi terbaik untuk konflik Timur Tengah dan perdamaian dunia.
"Kedua parlemen juga sepakat agar gencatan senjata segera dilakukan untuk menyelamatkan warga sipil," kata Jazuli.
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II itu mengapresiasi sikap Pemerintah dan Parlemen Spanyol yang secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan, pengakuan itu secara resmi diumumkan Perdana Menteri Spanyol di Gedung Parlemen bertepatan dengan kunjungan delegasi Indonesia tersebut.
"Alhamdulillah delegasi MPR RI turut menjadi saksi pengakuan resmi Pemerintah Spanyol atas kemerdekaan Palestina. Kami sampaikan secara langsung apresiasi melalui Parlemen Spanyol dan kita berkomitmen untuk saling menguatkan dan menggalang diplomasi global untuk pengakuan kemerdekaan tersebut," kata dia.
Dia pun yakin semakin banyak negara yang mendukung kemerdekaan Palestina atas dasar kemanusiaan, keadilan, dan hak asasi manusia. Apa yang dilakukan Israel menurutnya benar-benar di luar nalar kemanusiaan.
Baca juga: MPR mendukung pemerintah libatkan perempuan dalam sektor perekonomian
Baca juga: Ketua MPR mendorong peran swasta dalam industri pertahanan dan keamanan
Selain itu, menurutnya saat ini Israel sedang dalam posisi yang mengalami defisit dukungan internasional. Dia mengatakan 143 negara secara terbuka mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, dan hanya menyisakan segelintir negara yang menjadi antek zionis.
"Maka, diplomasi global akan terus kita lakukan sampai Israel hengkang dari Palestina dan Palestina meraih kemerdekaannya," kata dia.