Sembilan negara Afrika belajar inseminasi buatan di Malang

id Kementan,Afrika,insemeninasi buatan,Kementerian Pertanian

Sembilan negara Afrika belajar inseminasi buatan di Malang

Delegasi negara-negera Afrika mengikuti workshop inseminasi buatan di Malang, Kamis (11/7/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah mengatakan perwakilan sembilan negara di Afrika mengikuti workshop untuk mempelajari inseminasi buatan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Malang.

Dirjen PKH dalam keterangan di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa workshop tersebut sebagai implementasi kesepakatan kerja sama Indonesia-Afrika yang ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kenegaraannya pada akhir tahun 2023 lalu.

"Hari ini kita implementasikan hasil kunjungan Bapak Presiden untuk kerja sama di subsektor peternakan. Dalam hal ini, untuk peternakan difokuskan kepada teknologi inseminasi buatan di mana negara-negara Afrika sangat membutuhkan untuk peningkatan mutu genetik dan juga peningkatan populasi," kata Nasrullah.

Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menyelenggarakan Workshop on Artificial Insemination Management for African Countries yang dihadiri oleh 18 High Level Officer dari negara-negara Afrika.

Kegiatan yang berlangsung 9 sampai 21Juli 2024 itu diikuti perwakilan dari negara-negara Afrika yakni Madagaskar, Senegal, Tanzania, Mozambik, Kenya, Zimbabwe, Sudan, Nigeria dan Ethiopia.

Workshop tersebut merupakan kerja sama antara Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) dengan BBIB Singosari.

Menurut Nasrullah, teknologi inseminasi buatan Indonesia sudah berkembang sangat baik didukung dengan peralatan-peralatan yang sangat memadai sehingga bisa ditransformasikan ke peternak di negara-negara peserta workshop.

"Pelatihan ini kita bagi dua, ada yang sifatnya managerial yang hari ini dan juga nanti secara teknis. Dan selanjutnya kita akan melakukan pendampingan ke negara tersebut," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing menyampaikan bahwa workshop itu merupakan bagian dari diplomasi dalam upaya Indonesia terlibat dalam proses pembangunan khususnya peternakan di negara-negara Afrika.


"Intinya kami sangat mendukung bagaimana skill ataupun pengalaman best practice yang sudah kita punya, kita bagikan dengan negara lain, karena kita kan bangsa yang senang berbagi, bahkan pada saat kita susah pun kita masih memikirkan negara lain," kata Tormarbulang.

BBIB Singosari adalah salah satu Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan yang memiliki tugas melaksanakan produksi, pemasaran dan pemantauan mutu semen unggul ternak, serta pengembangan inseminasi buatan.

Baca juga: Kementan salurkan bantuan antisipasi el Nino
Baca juga: Kementan serahkan tanda daftar varietas mangga Keraton Yogya


Kepala BBIB Singosari Akbar mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan berbagai upaya dalam rangka mendukung terwujudnya swasembada daging sapi, khususnya mengembangkan potensi sapi lokal.

"Melalui penggunaan semen beku sexing diharapkan populasi terutama sapi perah angka kelahiran ternak betina yang akan digunakan sebagai akseptor meningkat jumlahnya untuk meningkatkan percepatan populasi ternak sapi potong dan perah nasional,” kata Akbar.