"Abah adalah pahlawan bagi kami. Hal-hal sederhana yang dilakukan beliau berdua memiliki makna dan arti besar bagi kami,” katanya.
Eri Cahyadi mengatakan bahwa ayahanda telah memberikan banyak inspirasi dalam kehidupannya, terutama sikap tidak menyerah untuk selalu mengikhtiarkan kebaikan bagi lebih banyak orang.
"Bahwa jabatan dan amanah adalah jalan untuk meluaskan skala keberkahan dengan penuh keikhlasan," ujarnya.
Baca juga: Kejutan!! Menanti penantang Eri-Armuji di Pilwali Surabaya 2024
Selama hidupnya, tutur Eri, ayahanda tak pernah mengeluh meski banyak beban yang harus ditanggung.
"Abah adalah sosok yang sabar dan teguh. Tak sekalipun saya melihatnya mengeluh. Beliau terus berjuang menjaga keluarga kami," katanya.
Eri melanjutkan, "Saya sudah janji kepada abah untuk berusaha menjadi wali kota yang baik, yang ingat rakyat, agar bisa menerangi makam abah."
Dalam salah satu momen penting kehidupannya, ayahanda dan ibundanya memberikan dukungan penuh kepada Eri Cahyadi untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Beliau meyakinkan saya bahwa setiap manusia harus siap menerima takdir dari Allah. Tak ada yang bisa menampik rencana Tuhan. Kehidupan adalah perjalanan panjang dan memimpin kota ini sesungguhnya adalah satu dari ribuan langkah pengabdian sebagai manusia di muka bumi sebelum Tuhan memanggil pulang," ucap Eri Cahyadi.
Usai berziarah, Eri melanjutkan dengan meminta doa restu ibundanya, Mas Ayu Esa Aisyah, dan ibu mertua, Suparni.
Eri ingat ibunda adalah sosok yang meyakinkannya untuk maju menjadi Wali Kota Surabaya. Tanpa dorongan dari ibundanya, Eri tak akan mungkin mau dan bisa menjalaninya karena dia sendiri tak pernah berambisi menjadi wali kota.
Sebelum berangkat, ibunda Mas Ayu Aisjah yang dipanggil Umi oleh Eri Cahyadi itu memberangkatkan dia dengan doa dan selawat yang akan menjaganya tetap dalam keberkahan dan keselamatan selama memimpin Surabaya.