Penduduk miskin di NTB berkurang 10.660 orang

id BPS NTB ,Penduduk NTB Miskin

Penduduk miskin di NTB berkurang 10.660 orang

.

Tidak semua warga NTB yang miskin terdaftar sebagai penerima rastra
Mataram (Antaranews NTB) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat merilis jumlah penduduk miskin di provinsi itu pada Maret 2018 terdata 737.460 ribu orang atau berkurang sebanyak 10.660 jiwa dibandingkan kondisi pada September 2017.

"Secara persentase, jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2018 sebanyak 14,75 persen atau berkurang 0,30 persen dibandingkan September 2017 sebesar 15,05 persen," kata Kepala BPS NTB Hj. Endang Tri Wahyuningsih.

Menurut dia, berkurangnya jumlah penduduk miskin di NTB, pengaruh dari berbagai program pemerintah yang menyentuh langsung kepada masyarakat di tingkat bawah.

Berbagai hal yang menyentuh lapisan masyarakat bawah, seperti Program Keluarga Harapan, beras sejahtera, bantuan pangan nontunai, dan penyaluran dana desa yang nilainya relatif besar.

Endang menambahkan berkurangnya jumlah penduduk miskin juga diikuti dengan sedikit membaiknya tingkat ketimpangan pengeluaran (gini ratio) penduduk NTB pada Maret 2018 sebesar 0,372 persen.

"Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,006 poin jika dibandingkan dengan gini ratio September 2017 yang sebesar 0,378 persen," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik, mengatakan penurunan kemiskinan di daerahnya didorong oleh beberapa hal, di antaranya sinergitas program pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan.

Selain itu, optimalisasi lembaga-lembaga seperti badan usaha milik desa (Bumdes), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Adanya keseriusan Pemerintah Provinsi NTB untuk menurunkan angka kemiskinan, yakni salah satunya dengan semangat `Melawan kemiskinan dari desa," katanya.

Namun, kata dia, yang masih harus menjadi perhatian semua pihak adalah indeks keparahan kemiskinan (P2) untuk perkotaan maupun perdesaan yang mengalami peningkatan.

Untuk perkotaan, indeks keparahan meningkat dari 0,762 pada September 2017 menjadi 0,905 persen pada Maret 2018. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan di perdesaan meningkat dari 0,522 persen pada September 2017 menjadi 0,601 persen pada Maret 2018.

Menurut Ahsanul, penyebab meningkatnya indeks keparahan kemiskinan karena jumlah penerima rastra hanya 40 persen dari total jumlah orang miskin di NTB sebanyak 737.460 orang.

"Tidak semua warga NTB yang miskin terdaftar sebagai penerima rastra. Dan jumlah tersebut ketetapan pemerintah pusat bukan daerah," ujarnya. (*)