Menag tekankan jajarannya tak berperilaku koruptif

id Menag, nasaruddin umar, kemenag

Menag tekankan jajarannya tak berperilaku koruptif

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (12/11/2024). ANTARA/HO-Kemenag

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan kepada jajarannya di lingkungan Kementerian Agama untuk tidak melakukan tindakan koruptif dan berjanji akan melakukan pembersihan dari segala praktik yang merugikan.

"Pak Presiden betul-betul berpesan, kalau ada orang-orang yang tidak benar di kantornya, saya beri mandat kepada kementerian. Menteri sepenuhnya harus melakukan pembersihan di kementeriannya. Jangan takut, saya di sampingnya," ujar Nasaruddin Umar saat membuka Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama di Jakarta, Selasa.

Menag minta jajarannya untuk menghentikan segala bentuk tindakan koruptif dalam pelaksanaan anggaran. Sebagai teladan, Menag juga meminta jajarannya untuk tidak memberikan kepada dirinya sesuatu yang bukan menjadi haknya.

"Jangan memberikan kepada menteri apa yang bukan menjadi haknya," kata dia.

Baca juga: Kerukunan umat beragama bisa ditularkan ke luar negeri

Nasaruddin menegaskan bahwa membersihkan Kementerian Agama dari praktik koruptif menjadi komitmennya. Menag siap mempertaruhkan segalanya, apalagi tidak ada beban baginya untuk melakukan pembersihan.

"Kalau ada konsekuensi yang nanti muncul karena saya melakukan pembersihan, saya siap apapun risikonya," kata dia.

Kepada jajaran Kanwil Kemenag Provinsi, Menag juga minta mereka tidak membiarkan pasangannya melakukan kegiatan yang bisa mengganggu kerja mereka dalam mengemban tugas negara.

Baca juga: Menag paparkan dua tantangan dihadapi para tokoh agama

Ia mencontohkan agar jangan sampai kegiatan istri pejabat Kemenag justru membebani negara, padahal itu bukan dalam rangka pelaksanaan tugas negara.

"Boleh kita berikan kegiatan DWP, tapi jangan sampai DWP merecoki tugas-tugas suaminya," kata dia.

Pesan khusus juga Menag berikan kepada para staf khusus dan tenaga ahli agar tidak bermain proyek atau dalam promosi jabatan.

"Kami tidak ingin mendengarkan staf khusus atau tenaga ahli kami yang mendampingi kami itu membuka-buka lembaran-lembaran yang sifatnya angka-angka di kepegawaian," ujarnya.