Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud mengajak semua pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dan damai, karena pilar dari itu semua yakni bersatunya para tokoh agama.
"Alhamdulillah, kita telah membuktikan bersama tokoh agama di Indonesia menjaga bersama-sama negara kita ini," ujar Marsudi saat silaturahim dalam rangka perayaan hari raya Dongzhi 2575 Kongzili, di Gedung Khonghucu Jakarta Utara, Sabtu.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Uchuwan itu menjelaskan salah satu hal yang membuat negara Indonesia kuat dan aman adalah semua pihak mau duduk bersama ketika menyelesaikan suatu masalah.
Marsudi menyampaikan rasa syukurnya atas kondisi Indonesia yang terus dalam keadaan aman dan kuat. Ia mengungkapkan pernah mendatangi sejumlah negara yang sedang berkonflik.
Baca juga: MUI apresiasi pernyataan Presiden Prabowo ajak koruptor untuk bertobat
Ketika datang ke negara tersebut dan menemui tokoh-tokoh. Tokoh-tokoh tersebut menangis karena ingin kondisi di negaranya seperti di Indonesia.
Ia menekankan Indonesia bisa menjadi negara yang damai dan kuat salah satu pilarnya adalah bersatunya para tokoh agama dalam membela negara ini.
"Kita patut bersyukur, coba bayangkan seperti ini, nikmat sekali. Apa bisa negara-negara perang seperti ini, kumpul duduk bersama, saling menghormati satu sama lainnya dan makan bareng, di negara konflik tidak bisa," kata dia.
Baca juga: Soal kasus Gus Miftah, MUI: Islam menyuruh saling menghormati
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakib) Budi S. Tanuwibowo mengenang KH Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur yang kebetulan sedang haul.
"Saya mengenang Gus Dur pada saat ini sedang haul, beliau adalah pembela dan saya mempersembahkan lagu karangan saya sendiri saya persembahkan untuk Gus Dur," kata dia.