"Jari Tangan" Pertamina EP raih ICSA Award 2024

id PERTAMINA EP,ICSA AWARD 2024,PROGRAM JARI TANGAN

"Jari Tangan" Pertamina EP raih ICSA Award 2024

Program "Jari Tangan" yang didukung Pertamina EP Jatibarang Field meraih penghargaan "bronze award" untuk kategori "best practice in community development" pada ajang Indonesia Corporate Sustainability (ICSA) Award 2024. ANTARA/HO-Pertamina EP

Jakarta (ANTARA) - Program "Jari Tangan" Pertamina EP mengantongi bronze award untuk kategori best practice in community development pada ajang Indonesia Corporate Sustainability (ICSA) Award 2024.

Pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan program "Jari Tangan" yang merupakan akronim dari Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan tersebut dalam memadukan inovasi sosial dengan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya kami dalam menjalankan program 'Jari Tangan', yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," kata Head of Communication, Relation & CID Pertamina EP area Jawa Bagian Barat Wazirul Luthfi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ajang yang diselenggarakan oleh OlahKarsa yang berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) itu mengapresiasi atas kontribusi Perusahaan dengan program yang menginspirasi dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) di Indonesia.

Program "Jari Tangan" bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi melalui penggunaan pupuk organik. Melalui pendampingan kepada empat kelompok tani di Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Pertamina EP mendorong pemanfaatan limbah atau kotoran hewan menjadi bahan baku input pertanian.

Hasilnya selama 2024, kelompok Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Sri Trusmi Satu mampu memproduksi pupuk organik cair sebesar 2.580 liter dan pupuk organik padat sebanyak 4.065 kilogram (kg), yang diproduksi secara komersial dan telah diperjualbelikan di Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Subang dengan omzet mencapai Rp84.735.000.

Indramayu merupakan salah satu lumbung padi produktif nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, produksi gabah kering giling (GKG) dari daerah itu mencapai 1,4 juta ton per tahun, dengan luas lahan sawah mencapai 110.913 hektare atau setara 54,4 persen dari total luas wilayahnya. Adapun, area lahan sawah dilindungi (LSD) di kabupaten tersebut mencapai 122.000 hektare.

Baca juga: Dewa United bungkam Satria Muda

Kendati demikian, mengacu data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), kondisi 69 persen tanah pertanian di Indonesia rusak akibat pengelolaan yang kurang tepat. Di Kabupaten Indramayu, penggunaan pupuk kimia masih mendominasi dan ketersediaan pupuk sulit ditemukan terlebih di saat musim tanam.

Baca juga: Pelatih SM sebut Dame Diagne jalani program "development"

Berkaca pada banyaknya kendala dalam mengembangkan sektor pertanian di wilayah yang justru berpotensi, Pertamina EP Jatibarang Field mencari jalan keluar dengan menginisiasi program Jari Tangan, Perusahaan mendepankan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian dengan konsep ramah lingkungan.

Melalui penggunaan pupuk organik dan pendekatan yang melibatkan komunitas petani, program itu tidak hanya meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, menjadikannya contoh sukses dalam pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.