Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Mataram Kombes Pol. Ariefaldi Warganegara mengatakan indeks kriminalitas yang terjadi selama tahun 2024 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menurun dibandingkan tahun 2023 dengan persentase penurunan mencapai 34 persen.
"Kasus kejahatan pada tahun 2024 sebanyak 329 kasus. Sedangkan, tahun sebelumnya sebanyak 499 kasus. Hal ini mengalami penurunan 170 kasus dengan persentase 34,07 persen," kata Kombes Pol. Ariefaldi dalam konferensi pers capaian kinerja tahun 2024 di Mataram, Selasa.
Baca juga: Bakal ada tersangka dari tiga kasus korupsi di NTB pada Januari 2025
Dari 329 kasus yang masuk dalam penanganan satuan kerja Polresta Mataram dan polsek jajaran, tercatat sudah ada penyelesaian 293 kasus.
"Penyelesaian perkara mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari 257 ke 293 kasus," ujar dia.
Selanjutnya, untuk kategori kriminalitas yang terjadi pada periode 2024, Ariefaldi menyampaikan masih didominasi oleh kasus kejahatan jalanan yakni pencurian.
Kasus lain yang masuk dalam penanganan adalah penganiayaan, pembunuhan, asusila, narkoba, kepemilikan senjata api ilegal, peredaran uang palsu, pencurian kayu hutan dan perjudian.
Baca juga: Polisi dalami keterlibatan Kadisdikbud NTB pada kasus pungli
Lebih lanjut, Kapolresta Mataram menyatakan bahwa data kriminalitas ini akan menjadi bahan evaluasi kinerja pihaknya untuk pelaksanaan tugas pada tahun 2025.
Dia turut meminta seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.
Menurut dia, dengan tetap menjaga situasi Kota Mataram yang kini terbilang kondusif maka akan mendukung segala bentuk aktivitas masyarakat, baik dalam perekonomian maupun pelaksanaan program pembangunan dari pemerintah.