Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) meresmikan lima laboratorium canggih di bawah program UI-Net Zero Initiative (UI-NZI) di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) Fakultas Teknik UI.
Kelima laboratorium, yaitu Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB), ditujukan untuk mendukung transisi energi, keberlanjutan lingkungan, dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
Rektor UI, Prof Heri Hermansyah dalam keterangannya, Minggu, mengatakan peresmian laboratorium ini sebagai bagian dari komitmen universitas dalam memajukan riset berbasis interdisiplin. Keberadaan fasilitas ini diharapkan tidak hanya menghasilkan luaran riset, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi publik dan industri.
“Yang kita harapkan sekarang tentu tidak hanya sebatas output-nya, tetapi juga dampak dari seluruh peralatan yang terinstal. Tentunya, harus ada aktivitas riset inovasi dengan memanfaatkan peralatan tersebut. Di mana nantinya akan menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi, dan produk prototipe yang dapat menunjang industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,” katanya.
Baca juga: Guru Besar UI mengkaji ilmu sosiologi di era teknologi nanopartikel
Kelima laboratorium ini dibangun melalui dana hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) senilai Rp178 miliar dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. UI merupakan salah satu dari lima universitas terbaik di Indonesia yang menerima pendanaan ini.
Ketua UI-NZI, Prof Widodo Wahyu Purwanto menjelaskan bahwa laboratorium ini memiliki fungsi sebagai pusat riset interdisiplin yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu transisi energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau.
“Tujuan dari UI-NZI ini adalah menjadi pusat riset interdisiplin tiga bidang utama, yaitu energy transition, bio conservation, dan green economy, untuk merespons isu terkait perubahan iklim,” ujarnya.
Baca juga: Universitas Indonesia buka seleksi calon dekan dan direktur sekolah
Energy Transition Laboratory, yang terletak di Gedung IDE Fakultas Teknik, memfasilitasi riset terkait teknologi energi hijau seperti fotovoltaik, bahan penyimpan energi, dan hidrogen hijau, sedangkan Sustainable Energy System Laboratory di lokasi yang sama mendukung pengembangan model sistem energi berkelanjutan berbasis data ekonomi, sosial, dan kebijakan.
Kemudian, Electric Vehicle Testing Laboratory yang berada di Gedung iCELL Fakultas Teknik berfungsi menguji performa, keamanan, dan efisiensi kendaraan listrik. Laboratorium ini juga memastikan kendaraan listrik memenuhi standar internasional melalui pengujian komprehensif terhadap komponen seperti baterai dan motor listrik.
Environmental and Conservation Laboratory yang berlokasi di Gedung Laboratorium Riset Multidisiplin FMIPA UI mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Laboratorium ini berfokus pada pemulihan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, dan perencanaan konservasi berbasis data ilmiah.
Baca juga: Mendiktisaintek mendorong UI semakin berdampak bagi kemajuan bangsa