Anak austis di Dompu ditemukan tak bernyawa usai terseret arus banjir

id Kabupaten Dompu,Anak Autis Terseret Arus Banjir, Dompu Darurat Banjir, Dompu Darurat Bencana, Sungai Lingkungan Simpasai, Sungai Ama La Habe Desa Bara

Anak austis di Dompu ditemukan tak bernyawa usai terseret arus banjir

Proses evakuasi anak autis di Dompu yang terseret arus banjir (ANTARA/Ady)

Dompu (ANTARA) - M. Tebiyan (12 thn), asal Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, penyandang autis yang hilang terseret banjir pada Kamis (30/1/2025), akhirnya ditemukan Sabtu pagi pukul 06.30 Wita.

"Korban ditemukan dalam meninggal dunia, usai mengapung di muara sungai Ama La Habe, Desa Bara, Kecamatan Woja. Jaraknya mencapai puluhan kilometer dari lokasi awal kejadian," ungkap Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Yani Hartono kepada ANTARA, Sabtu.

Dikatakannya, korban ditemukan pertama kali oleh sejumlah nelayan yang tengah menjaring ikan di muara sungai Ama La Habe.

"Melihat sosok mayat laki-laki mengapung di tengah aliran muara, sejumlah nelayan langsung menginformasikan kepada Tim Bantuan Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan," jelasnya.

Baca juga: Anak Autis di Dompu terbawa arus sungai

Selanjutnya, tim turun ke lokasi untuk mengidentifikasi, lanjut Yani, akhirnya dipastikan bahwa itu merupakan mayat M. Tebiyan.

"Korban saat itu langsung dievakuasi tim SAR gabungan menggunakan perahu menuju Dermaga Ama La Habe. Dari sana kemudian dibawa menggunakan mobil pick up BPBD Dompu ke rumah duka di Lingkungan Dore, Kelurahan Simpasai," paparnya.

"Evakuasi korban disaksikan langsung oleh keluarganya. Isak tangis pun pecah tak terbendung saat melihat proses evakuasi jasad korban dilokasi," sambung Kadis Kominfo Kabupaten Dompu ini.

Diketahui, buah hati dari pasangan Farhan dan Nurmala di kabarkan hilang disungai dekat rumahnya pada ba'da magrib pukul 18.05 Wita, Kamis (30/1/2025). Kemudian, ditemukan mengapung oleh nelayan di sungai Ama La Habe, Desa Bara sekitar pukul 06.30 Wita. Artinya, sekitar 36 jam setelah terseret arus banjir dengan jarak puluhan kilometer.