Surabaya (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 10 Surabaya pada Senin.
Wakil Kepala SMAN 10 Surabaya Bidang Kesiswaan, Vivit Putri Puspitosari menjelaskan bahwa di awal pelaksanaan, makanan disajikan menggunakan wadah thinwall yang dapat digunakan kembali setelah dicuci bersih.
“Pada awalnya, kami memakai thinwall dua kali setelah dibersihkan dengan benar-benar teliti,” ungkap Vivit. “Kini setelah satu bulan berjalan, salah satu kendala yang kami hadapi adalah penyajian buah kupas seperti semangka," katanya.
Baca juga: Erick Komala dan Pj Gubernur Jatim dampingi Wapres Gibran blusukan di Surabaya
Selain itu, beberapa siswa masih perlu beradaptasi dengan menu sehat yang disediakan.
“Perkara anak tidak suka rasa memang menjadi tantangan. Makanan sehat memiliki takaran bumbu tertentu, sedangkan anak-anak belum terbiasa, jadi banyak yang mengeluh,” jelasnya.
Menurutnya, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji membuat sebagian siswa sulit menerima menu bergizi yang telah disusun oleh pihak penyedia makanan.
Saat ini, MBG di SMAN 10 Surabaya telah menjangkau 1.166 siswa. Meskipun terdapat siswa difabel di sekolah ini, tidak ada diet khusus yang diterapkan.
“Kami hanya menyampaikan informasi mengenai alergi siswa kepada penyedia makanan, jadi mayoritas menunya sama untuk semua,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Prabowo minta seluruh kebutuhan MBG dipasok oleh desa
Program MBG sendiri merupakan inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia serta mengatasi masalah stunting. Pada tahap awal, program ini telah menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat di 26 provinsi.
Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur dari PSI, Erick Komala mengapresiasi keberhasilan program ini di Surabaya.
Ditemui usai makan siang bersama Wapres Gibran di salah satu RM di Surabaya Selatan, Erick menyatakan, MBG merupakan langkah nyata dalam meningkatkan gizi generasi muda.
"Dengan adanya program ini, anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi bisa mendapatkan asupan makanan sehat yang seimbang," kata Erick.
Baca juga: Dapur Program MBG perlu gandeng UMKM sebagai pemasok
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan agar pelaksanaan program semakin optimal.
"Pemantauan berkala sangat diperlukan agar kualitas makanan tetap terjaga dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, diperlukan juga sosialisasi agar siswa lebih menerima makanan sehat yang disediakan," tambahnya.
Dengan kunjungan Wapres Gibran ke SMAN 10 Surabaya, ia berharap program MBG terus mengalami peningkatan dalam kualitas dan efektivitasnya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh para siswa.
Baca juga: Dana BTT di Mataram siap digunakan dukung MBG
Baca juga: MBG masuk akal jika tujuannya untuk kesejahteraan sosial
Baca juga: Celios meminta pemerintah berdayakan pengusaha lokal dalam program MBG