Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup naik tipis mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 7,70 poin atau 0,12 persen ke posisi 6445,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,90 poin atau 0,12 persen ke posisi 721,79.
"Pelaku pasar menilai negosiasi Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan hasil negosiasi yang konkret bagi kedua pihak," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, di Jakarta, Senin.
Pertemuan delegasi Indonesia dengan United States Trade Representative (USTR) dan Departemen Perdagangan AS di Washington DC menyepakati untuk menyelesaikan perundingan tarif perdagangan bilateral dalam jangka waktu 60 hari ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengkhawatirkan terdapat potensi pemberlakuan tarif impor AS terhadap produk Indonesia hingga 47 persen, yang dapat berdampak bagi daya saing ekspor Indonesia, sehingga ke depan dapat memberikan dampak terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia.
Neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS pada Maret 2025, sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Namun pelaku pasar khawatir apabila tarif resiprokal diterapkan oleh AS dapat berdampak terhadap penurunan neraca perdagangan ke depan.
Baca juga: Prediksi IHSG hari ini berpotensi menguat
Dari mancanegara, kebijakan Presiden AS Donald Trump diprediksi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, setelah International Monetary Fund (IMF) memperkirakan tantangan tarif akan memangkas proyeksi pertumbuhan namun tidak terjadi resesi.
Di sisi lain, pelaku pasar merespon pernyataan Donald Trump di media sosial terkait Ketua The Fed Jerome Powell yang tidak bisa cepat, dan menyerukan The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.
Pelaku pasar menilai hal itu akan mengancam independensi The Fed, yang mana terlihat Trump tampaknya frustasi karena The Fed belum memangkas suku bunga acuannya.
Sementara itu, Bank Sentral Tiongkok (PBoC) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah selama enam bulan berturut-turut pada April 2025. Suku bunga acuan pinjaman satu tahun dipertahankan pada 3,1 persen, sedangkan LPR lima tahun tetap pada 3,6 persen.
Baca juga: IHSG hari ini dibuka menguat 12,04 poin
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 3,39 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang naik masing-masing 1,42 persen dan 0,40 persen.
Baca juga: IHSG hari ini menguat 6,96 poin
Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor barang konsumen primer minus 0,95 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing minus 0,76 persen dan 0,73 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu FITT, FORU, FMII, DILD, dan BABY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni SMDM, ITMG, FORE, MEJA, dan NINE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 987.803 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,76 miliar lembar saham senilai Rp8,43 triliun. Sebanyak 289 saham naik, 295 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei melemah 450,36 poin atau 1,30 persen ke 34.279,92, indeks Kuala Lumpur menguat 0,07 poin atau 0,00 persen ke 1.499,47, indeks Shanghai naik 14,70 poin atau 0,45 persen ke 3.291,43, dan indeks Strait Times menguat 42,83 poin atau 1,15 persen ke 3.763,16.