Surabaya (ANTARA) - Gempita Warga Surabaya, khususnya Surabaya Utara ketika Walikota Surabaya Eri Cahyadi memoles Jembatan Merah dan sekitarnya yang dulu terkenal kumuh, tak terawat menjadi Destinasi Wisata Kota Lama.
Roodeburg/Jembatan merah bukan baru pertama kali menjadi area wisata, Kembang Jepun destinasi wisata yg masuk di Zona Chines adalah awal, area yg telah di poles beberapa tokoh dari Dahlan Iskan, Bu Risma Tri Harini dan saat ini Eri Cahyadi . Semua menginginkan destinasi ini menjadi ramai oleh wisatawan baik lokal wilayah Surabaya sendiri, maupun luar kota, hingga luar negeri.
Dibuatkannya tugu dengan ornamen Chines di jalan masuk dan keluar Kembang Jepun. Kalau malam hari sepanjang jalan tersebut anda akan dimanjakan berbagai jenis pedagang Makanan, bukan kelas kampung, namun banyak pengusaha makanan dari Resto ternama, resto di mall ikut buka stan di Area Chines tersebut.
Selalu dipadati pengunjung di hari2 tertentu dengan kegiatan yg mendatangkan Tokoh Baik Surabaya maupun Pusat.
Tidak beda jauh dengan Kembang Jepun, ketika Walikota Surabaya membuka Area jalan Rajawali dan Jembatan Merah yang masuk dalam Destinasi wisata Zona Eropa, dengan pusat nya di Depan gedung Internatio tempat dulu parah Tokoh pejuang Rapat dengan Jenderal Malabi yang menyebabkan Jenderal Besar Inggris tewas terkena Bom di sekitar jembatan oleh Pejuang Surabaya.
Area sekitar Jembatan Merah menjadi lautan manusia, eforia dan kekaguman dg memandang masih terawatnya gedung gedung lama yg dipoles cantik bak jaman dahulu, Tempat Pemberhentian Trem Listrik samping kali, menjadi sasaran empuk bidikan Kamera wisatawan, silih berganti mereka ingin berfoto ria.
Belum selesai kekaguman menikmati pemandangan gedung2 area wisata di Zona Eropa. Tiap malam hari Halaman Gedung Internatio dijadikan area Hiburan dan kegiatan.
Sebuah Area Wisata yang didambakan warga Surabaya, sebab tak lagi jauh jauh bila ingin berwisata bersama keluarga malam hari dg menikmati pemandangan gedung gedung bernuansa Lama dengan Kuliner yang Murah meriah. Bila sore hari bisa Keliling Zona dengan menumpang Jeep Wilis Atau yang ingin santai naik Becak.
Membangun (kan)
Kita membangun Gedung2 itu, baik Heereensraat, juga tidak membangun Roode Brug apalagi Chineesche Voorstraat. Semua saat ini hanya Membangunkan kembali Nuansanya. Sebuah Monumen Sejarah yang sampai saat ini tetap terjaga kelestariannya. Ada tempat rapat parah pejuang dan Kompeni serta jepang, ada lokasi tempat Jenderal Malabi terbunuh, ada Lokasi gedung terlama berdiri, ada lokasi tempat singgah perahu terlama dg ornamen batu bata merah buatan Belanda menghiasi sepanjang Bibir Kalimas.
Semua cerita dan Bukti sejarah masih tersimpan di Area itu.
Itu yang membuat wisatawan ingin menikmatinya, namun itulah yg membedakan Wisata di Kota Lama dengan Wisata alam / lain.
Untuk Kota Lama, Ketika seseorang telah mengetahui beberapa Gedung sejarah dan sudah Mengabadikan di Lokasi Wisata tersebut, kemungkinan Kecil mereka akan sering berkunjung ke Lokasi tersebut. Kalau hanya itu itu saja yang mereka temui, kebosanan adalah jawaban pasti.
Menurunnya wisatawan di dua lokasi Baik Zona Chines maupun Zona Eropa , secara kasat kita bisa melihat ramai atau sepinya arus lalu lintas di area tersebut, jam 21.00 yang dulu Jalanan dipenuhi Wisatawan, kini jalanan Kota lama, kembali seperti dulu Kota Tua yang tak tersentuh. Senyap, hanya Suara Bising Motor dan mobil saling balap seperti di area Sircuit. Hanya satu dua wisatawan jalan menepi di trotoar .
Kalau kondisi seperti itu terus berlanjut, ternyata memang benar adanya kita hanya bisa Membangun_kan Sesuatu yang Besar lalu di dibiarkannya Tidur kembali.
OPD - atau O DP
Apa yang harus dilakukan untuk membuat kota lama tidak hanya Di Bangun_kan tapi juga Di Bangunkan di lestarikan dan di meriahkan ?, jawabannya Banyak.
Duduk bersama Pemangku Wilayah - Pemerhati Sejarah - Seniman - Budayawan - Pengusaha, merumuskan satu kalimat " Mendatangkan Wisatawan namun tetap menjaga Situs Sejarah " memang tidak mudah butuh puluhan Usul dan saran, mungkin berbalut debat dan saling adu argumen, itu semua adalah bumbu dalam memunculkan kesepakatan yang menghasilkan satu kalimat dengan isi Ribuan ide dan Semuanya untuk Kota Surabaya.
- ada yang menginginkan Seniman Lukis sketsa Wajah
- ada yang menginginkan, warung perahu ..
- ada yang menginginkan Cindera Mata khas Kota lama
- ada yang menginkan Musik dari Dangdut - Pop - Rock Hingga Musik Jazz ada di sana
- ada yang menginginkan Kesenian tradisional
- ada yg menginkan Lomba2 Sekolah
- ada yang menginginkan berbagai Festifal digelar disana
- ada yg menginginkan car free day
- ada yang menginkan tiap malam beberapa gedung berhias Lampu warna warni
- ada yang menginginkan Fashion Show pelajar
- ada yang menginginkan Mobil2 Hias
- ada yang menginginkan Lyn dijadikan Mobil Wisata
Dan banyak keinginan keinginan lain yang kesemuanya untuk meramaikan Kota Lama, untuk Surabaya
*) Penulis adalah Penjual Kopi Angkringan Kota Lama - Roodeburg Suroboyo
