KERAMBA IKAN SIAP PANEN DI MATARAM HANYUT

id

     Mataram, 10/1  (ANTARA) - Sekitar 25 keramba ikan siap panen hanyut akibat meluapnya air Kali Jangkuk, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga mengakibatkan kerugian lebih dari Rp50 juta.

         Air kali jangkuk meluap pada Sabtu dini hari, sehingga masyarakat tidak sempat menyelamatkan kerambanya. Sejumlah rumah penduduk juga terendam banjir akikat meluapnya air kali jangkuk, kata  Ramdan (30), salah serang pemilik keramba.

         Ia mengatakan, dirinya beserta teman-temannya berharap akan panen seminggu lagu, karena ikan di dalam keramba telah berumur hampir tiga bulan.

         Setiap keramba berisikan 500 ekor hingga 1.000 ekor ikan nila, mujaher dan karper, sehingga jika ditotal jumlah kerugian cukup besar.

        Budidaya ikan dengan menggunakan keramba di Kota Mataram, akhir-akhir ini berkembang pesat, karena dinilai mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

         "Anehnya lagi budidaya ikan keramba tersebut dipelopori oleh Remaja Masjid yang ada di daerah ini," katanya.

          Budidaya ikan keramba dipusatkan di sepanjang  kali jangkuk Mataram dan terbanyak mulai dari Lingkungan Parigi hingga Kapug atau sekitar satu km.

         Dikatakan, Wali Kota Mataram  membantu dalam mengembangkan budidaya keramba dengam memberikan bantuan keramba yang terbuat dari besi, sementara yang lainnya terbuat dari kayu dan bambu.

         Menurut Ketua Remaja Masjid Lingkungan Perigi, Baihaki, bagi remaja yang melakukan bididaya ikan keramba dibarikan bantuan Rp1 juta untuk satu kelompok dan setiap kelompok beranggotakan tiga orang.

         Dana sebesar Rp1 juta tersebut dipergunakan untuk membuat keramba dan membeli makanan ikan. Usaha ini mulai dilakukan tiga bulan lalu dan kini sebagian keramba sudah mulai panen.

         "Budidaya ikan keramba cukup menjanjikan, karena harga ikan nila atau mujaher terus naik, sebelumnya harga ikan nila Rp15.000 per kg kini naik menjadi Rp23.000 per kg," jelasnya. (*)