Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Helvi Moraza menekankan pentingnya peran kampus sebagai tempat untuk mencetak para wirausaha muda berdaya saing.
Menurut Helvi, fokus ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan wirausahawan baru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga relevan dengan tantangan zaman.
"Rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berada di angka 3,08 persen, dan pemerintah menargetkan peningkatan menjadi 3,6 persen pada tahun 2029. Sehingga kita butuh lebih banyak wirausahawan muda, dan kampus adalah tempat yang tepat dan potensial untuk mencetaknya," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia menyatakan, Kementerian UMKM mencatat bahwa hingga pertengahan 2025, terdapat 690 lembaga inkubator yang telah terdaftar secara nasional, dan lebih dari sepertiganya berbasis di perguruan tinggi.
Ia menyebut perguruan tinggi adalah ruang tumbuh para intelektual muda, tempat riset bertemu realitas, dan tempat idealisme diuji oleh kebutuhan masyarakat.
"Ini menunjukkan bahwa kampus bukan hanya pusat pembelajaran, tetapi telah menjadi ruang tumbuh yang nyata bagi wirausaha muda yang peka terhadap persoalan sosial, teknologi, perempuan, hingga pedesaan," katanya dalam Kuliah Umum Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Kamis (26/6).
Baca juga: Apindo mendukung rencana pengutan pajak terhadap pedagang e-commerce
Helvi juga mengingatkan kepada peserta bahwa UMKM bukan semata soal skala usaha kecil, tetapi tentang keberanian masyarakat untuk mandiri, menggerakkan ekonomi keluarga, dan menjaga denyut perekonomian nasional dari lapisan paling bawah.
Maka, ia menambahkan, memberdayakan UMKM sesungguhnya adalah memperkuat fondasi ekonomi bangsa secara menyeluruh. Karena ketika UMKM tumbuh, perekonomian bangsa ini akan bergerak lebih stabil, inklusif, dan berdaulat.
Baca juga: Kementerian UMKM berkomitmen tumbuh mengembangkan UMKM
Saat ini, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital, karena menurutnya di tengah perubahan zaman, transformasi UMKM ke arah digital menjadi keniscayaan.
"Namun lebih dari sekadar hadir di platform e-commerce, yang kami dorong adalah perubahan pola pikir, adaptasi teknologi, dan penguatan model bisnis yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini," tuturnya.
Baca juga: BCA targetkan membantu UMKM terbitkan 2.000 sertifikasi halal
Helvi menekankan, Kementerian UMKM siap mendampingi, memfasilitasi, memberi pelatihan, hingga memfasilitasi jejaring kemitraan para wirausaha muda.
"Mahasiswa sekalian, hari ini menjadi wirausaha bukan lagi alternatif, melainkan jalan utama menuju kemandirian dan kemajuan. Kalian bukan hanya calon pekerja, tetapi pencipta pekerjaan," katanya.