Kemenekraf perkuat kesiapan ekspor produk ekraf baru

id Kementerian Ekonomi Kreatif,kemenekraf,ekraf,program asik ekraf,wamenekraf,irene umar

Kemenekraf perkuat kesiapan ekspor produk ekraf baru

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar (kanan) dalam acara bootcamp program Akselerasi Kreasi Ekspor Indonesia (ASIK) di Yogyakarta, Jumat (27/6/2025). (ANTARA/HO-Kemenekraf)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memperkuat kesiapan ekspor produk baru dari pegiat ekonomi kreatif daerah melalui bootcamp program Akselerasi Kreasi Ekspor Indonesia (ASIK).

"Kita ingin ekspor bukan hanya jadi label keren, tapi, jadi jalan nyata untuk menaikkan omzet dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. Ekonomi kreatif tidak lagi pelengkap, tapi, tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru yang tumbuh dari akar dari para pegiat di berbagai daerah," kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Wamenekraf Irene mengatakan program ASIK yang diluncurkan pada 26 Mei 2025 itu dirancang untuk mempercepat kesiapan ekspor pegiat kreatif di bidang fesyen, kriya, dan kuliner. Pendekatannya menyeluruh mulai dari kurasi, pelatihan, sertifikasi, business matching, hingga partisipasi dalam pameran nasional dan internasional.

Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih sebagai lokasi pertama penyelenggaraan ASIK. Dari 171 jenama kriya yang mendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 20 yang lolos seleksi untuk mengikuti bootcamp ASIK di Yogyakarta.

Mereka membawa kekayaan kriya Nusantara mulai dari kayu, kulit, tekstil, keramik, logam, hingga batu dengan latar belakang usaha yang beragam namun berpeluang besar menembus pasar global.

Baca juga: Kemenekraf bangun platform e-Craft untuk satukan produk kreatif nusantara

Wamenekraf Irene menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun ekosistem ekspor kreatif yang kokoh baik antar peserta maupun dengan berbagai pihak lintas sektor. ASIK diharapkan tidak hanya menjadi ruang untuk menyerap ilmu teknis, tetapi, juga awal terbentuknya jejaring yang kuat antar pegiat kreatif dari berbagai daerah.

“Kalian adalah top 10 persen dari semua yang mendaftar. Gunakan kesempatan ini untuk belajar, membangun jaringan, dan saling menguatkan. Persahabatan yang lahir di sini bisa jadi fondasi ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” kata Irene.

Untuk memastikan dampaknya berkelanjutan, Kemenekraf menyiapkan dukungan lanjutan berupa pendampingan usaha, fasilitasi sertifikasi, pelatihan ekspor tingkat lanjut, serta koneksi langsung ke pembeli mancanegara melalui ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) dan jaringan mitra global.

Baca juga: Festival Rimpu Mantika 2025 di Kota Bima dibuka Direktur Fesyen Kemenekraf

Irene juga menegaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh dalam program ini diharapkan menjadi titik tolak perubahan jangka panjang.

“Di akhir hari, tujuan kita bukan sekadar agar produk kriya Indonesia tampil di pasar internasional, tapi agar talenta ekraf tumbuh sebagai pemain global yang tangguh dan mandiri. Kita ingin omzet naik, bisnis naik kelas, dan yang terpenting ekspor ini memberi nilai tambah nyata di tanah sendiri,” kata Irene.

Inisiatif itu merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kementerian Ekraf untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth, mesin baru perubahan, yang dimulai dari daerah, berakar pada kekuatan komunitas, budaya, dan talenta lokal.

“Ilmu yang diperoleh di sini bukan hanya untuk membuka pasar, tapi juga membangun daya tahan. Para peserta kami harapkan bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif di wilayahnya, menginspirasi, memperluas manfaat, dan memperkuat posisi Indonesia di mata dunia," katanya.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.