Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat mengedukasi warga Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, agar menghindari rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga relatif tinggi.
"Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami menyampaikan ajakan jangan sampai bersentuhan dengan rentenir yang berkedok macam-macam, termasuk "koperasi" abal-abal," kata Kepala OJK NTB, Farid Faletehan, di Pulau Bungin, Kamis.
OJK NTB menggelar sosialisasi dan edukasi keuangan di Pulau Bungin, bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Area Sumbawa, PT Pegadaian (Persero), dan PT Jasindo.
Farid mengatakan kegiatan sosialisasi kepada warga Pulau Bungin yang sebagian besar nelayan penting dilakukan karena mereka mampu memperoleh pendapatan tapi budaya konsumtifnya tinggi dan belum mampu mengelola keuangannya dengan baik.
Oleh sebab itu, kata dia, melalui sosialisasi dengan lembaga keuangan diharapkan warga Pulau Bungin termotivasi untuk mengelola keuangan dengan berbagai cara. Misalnya, menabung di bank, atau mengamankan asetnya di perusahaan asuransi.
"Kami juga berupaya mendekatkan lembaga keuangan untuk memberikan informasi bahwa ada produk-produk untuk mikro yang bisa dimanfaatkan jika membutuhkan modal usaha, seperti produk Mekar PNM," kata Farid.
Sementara itu, Manager Area Sumbawa, Evi Fitriani, mengatakan pihaknya menyediakan produk "Mekar" atau singkatan dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. Produk tersebut difokuskan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang membutuhkan permodalan yang relatif tidak besar.
Nasabah bisa memperoleh pinjaman mulai dari Rp2 juta dengan angsuran Rp50 ribu per minggu dan Rp3 juta dengan angsuran Rp75 ribu per minggu selama satu tahun masa pinjaman.
Untuk bisa memperoleh pinjaman modal dengan memanfaatkan produk mekar cukup dengan menyerahkan foto copy kartu tanda penduduk (KTP) suami-isteri, kartu keluarga dan persetujuan suami.
"Pinjaman tanpa ada jaminan, yang penting syarat-syarat terpenuhi dan wajib ditahu sama suami, itu lah kunci dari produk Mekar, kami tidak memproses permohonan tanpa restu suami," kata Evi.
Khusus di Pulau Bungin, kata dia, produk Mekar sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 350 orang yang aktif sampai saat ini. Mereka rata-rata mendapat pinjaman Rp3 juta dan berkeinginan untuk melanjutkan kemitraan dengan PNM.
Berita Terkait
OJK: kesenjangan tingkat pemahaman dengan akses keuangan cukup lebar
Minggu, 20 Oktober 2024 20:35
OJK NTB tingkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan
Jumat, 18 Oktober 2024 18:28
Tingkatkan literasi keuangan, OJK gelar pasar keuangan rakyat di Lombok Timur
Jumat, 18 Oktober 2024 17:12
Perangi rentenir, OJK NTB gencarkan edukasi di pedesaan
Jumat, 16 Agustus 2024 5:59
OJK NTB apresiasi Bank Dinar peduli UMKM
Jumat, 26 Juli 2024 20:15
OJK NTB apresiasi Bank Dinar peduli UMKM dan guru mengaji
Jumat, 26 Juli 2024 18:19
Pj Gubernur berharap OJK ciptakan ekosistem keuangan kondusif di NTB
Jumat, 12 Juli 2024 21:31
Pj Gubernur NTB: judi online ancaman bagi generasi masa depan
Jumat, 12 Juli 2024 21:02