Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melepas tiga unit mobil kolaborasi operasi pasar keliling (Kopling), dengan konsep pasar keliling dapat menghadirkan pasar menyapa langsung masyarakat hingga tingkat kelurahan.
Pelepasan itu dilakukan langsung oleh Asisten II Setda Kota Mataram sekaligus Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Miftahurrahman di Lapangan Karang Genteng Mataram, dihadiri sejumlah pejabat terkait di Mataram, Rabu.
Kegiatan pelepasan mobil Kopling itu, dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan sejumlah pihak terkait seperti Bank Indonesia, Bulog, distributor, dan lainnya.
Dikatakan, jumlah mobil Kopling yang dilepas untuk kegiatan pasar rakyat di Lapangan Karang Genteng sebanyak tiga unit yang merupakan milik mitra Kopling yakni dari Bank Indonesia, Bulog, dan distributor Minyakita.
Program Kopling menjadi terobosan Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perdagangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia, Bulog, pelaku usaha, serta berbagai mitra di Kota Mataram.
Baca juga: Mobil dumlap BPBD Kota Mataram mulai operasional perkuat respons bencana
Kopling dirancang untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus memperluas ruang gerak pedagang tradisional dan pelaku usaha kita.
Kopling bukan hanya solusi jangka pendek untuk mengendalikan harga dan inflasi, tetapi menjadi persiapan sebagai kebijakan permanen yang akan berjalan berkesinambungan di seluruh kecamatan di Kota Mataram.
"Melalui langkah kecil ini, kami berharap manfaat besar dapat dirasakan masyarakat, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan rumah tangga," katanya.
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting), Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida yang mendampingi Asisten II menambahkan, sebelum operasional Kopling di lepas secara resmi, Kopling sudah diuji coba.
"Dari uji coba, terbukti mendapat respons positif dari masyarakat karena mendekatkan layanan hingga kelurahan, bisa membantu warga mendapat kebutuhan pokok dengan harga murah," katanya.
Baca juga: RS Ruslan Mataram dapat bantuan lima mobil operasional senilai Rp12,2 miliar
Dalam pelaksananya, kata Sri, program Kopling digelar ketika terjadi kenaikan terhadap kebutuhan pokok dan penting. Seperti cabai, bawang, tomat, beras, telur, gula, minyak dan lainnya.
Disdag Kota Mataram akan berkolaborasi dengan pihak terkait misalnya Bank Indonesia, Bulog, Dinas Pertanian, distributor, dan pihak terkait lainnya untuk melibatkan binaan-binaan mereka dalam Kopling.
Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan tersebut lebih murah dibandingkan harga pasar, selain itu Kopling juga mendekatkan layanan ke masyarakat.
Jumlah peserta Kopling, juga lebih sedikit dibandingkan dengan Pasar Rakyat yang melibatkan hingga 35 distributor, sehingga hanya bisa dilaksanakan pada kelurahan yang memiliki halaman luas.
"Kalau Kopling, InsyaAllah kelurahan-kelurahan padat penduduk yang tidak punya lahan luas bisa kami jangkau," katanya.
Setelah pelepasan hari ini, katanya, pihak kelurahan bisa kapan saja meminta adanya kegiatan Kopling di kelurahan masing-masing untuk mendekatkan dan membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok di bawah harga pasar.
"Rata-rata selisih harga di Kopling dengan di pasar bisa mencapai Rp1.000 hingga Rp5.000," katanya menambahkan.
