HARGA DAGING SAPI DI MATARAM MELONJAK TAJAM

id

          Mataram, 19/9 (ANTARA) - Harga daging sapi yang dijual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), satu hari menjelang hari raya Idul Fitri 1430 Hijriah, melonjak tajam akibat meningkatnya permintaan konsumen.

         "Harga daging sapi hari ini naik dari Rp70.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. Ini sudah biasa terjadi satu hari menjelang Lebaran karena masyarakat banyak yang membeli," kata Hj. Munirah, pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Dasan Agung, Mataram, Sabtu.

         Munirah mengaku mampu menjual daging sapi sebanyak 150 kilogram lebih pada satu hari menjelang Lebaran dibandingkan hari-hari biasa yang hanya mencapai 50 kilogram per hari.

         Pada umumnya para pedagang mendatangkan daging sapi lokal dari beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) milik pengusaha sapi potong yang ada di  Sekarbela, Kota Mataram.

         Selain daging sapi, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam potong. Harga daging ayam potong naik dari Rp30.000 menjadi Rp32.000/kg.

         "Penyebab naiknya harga daging ayam potong itu karena permintaan konsumen yang mengalami peningkatan menjelang Lebaran, sama dengan daging sapi yang juga permintaannya meningkat," kata Faridah, pedagang daging ayam potong di pasar setempat.

         Dengan meningkatnya permintaan konsumen omzet penjualannya mengalami peningkatan mencapai 50 persen lebih.

         "Kalau hari-hari biasa saya hanya membawa sebanyak 50 kilogram, tetapi hari ini saya membawa 100 kilogram lebih. Alhamdulillah tinggal sedikit lagi habis terjual," katanya.

         Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan NTB, drh Abdul Samad, mengatakan, masyarakat NTB membutuhkan sedikitnya 2.313 ton daging (sapi dan ayam) sejak puasa hari pertama hingga Lebaran.

         Total kebutuhan daging selama puasa hingga Lebaran yang mencapai 2.313 ton tersebut masih bisa dipenuhi karena ketersediaan stok cukup memungkinkan.

         Selama puasa akhir Agustus hingga lebaran 21-22 September mendatang, kebutuhan daging sapi mencapai 500 ton atau sekitar 4.000 ekor sapi. Masyarakat di Pulau Lombok membutuhkan 350 ton daging dan di Pulau Sumbawa sebanyak 150 ton.

         "Sementara kebutuhan daging ayam mencapai 1.800 ton atau setara dengan 1,2 juta ekor. Sebanyak 1.200 ton merupakan kebutuhan di Pulau Lombok dan sisanya 600 ton di Pulau Sumbawa," ujarnya. (*)