KARYA KATON-NUGIE DISUMBANGKAN UNTUK KONSERVASI

id

Mataram, 21/1 (ANTARA) - Nada sambung pribadi (Ring Back Tone-RBT) atau I-Ring Hijau berjudul "Jika Bumi Bisa Bicara" (JB3) karya musisi kakak beradik Katon Bagaskara-Agustinus Gusti Nugroho atau Nugie diluncurkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan hasilnya disumbangkan untuk konservasi.

Peluncuran itu bersamaan dengan penanaman secara simbolis program NEWtrees (penanaman pohon) di lereng Gunung Rinjani yang didukung sejumlah perusahaan, Rabu.

Peluncuran RBT yang berlangsung di obyek wisata hutan Lemor, Desa Swele, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur (sekitar 93 kilometer arah timur Mataram), itu merupakan kelanjutan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan Direktur Eksekutif World Wild Fun (WWF) Indonesia DR Mubariq Ahmad, Katon Bagaskara dan Nugie di Jakarta 6 November 2008.

Penandatanganan MoU itu bersamaan dengan pengangkatan Katon Bagaskara sebagai "suporter" kehormatan WWF Indonesia. Kerjasama tersebut merupakan wujud komitmen musisi kakak beradik itu untuk konservasi.

Pada saat yang bersamaan, sejumlah perusahaan bergabung bersama dalam dalam penanaman secara simbolis NEWtrees di lereng Gunung Rinjani.

Perusahaan-perusahaan itu adalah Nokia Asiat Pasifik Pte Ltd, PT Indosat Tbk, PT Federal International Finance (FIF) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), PT Toyota Astra Motor dan Ranch Market pada kawasan hutan seluas 148 hektare.

Direktur Eksekutif WWF Indonesia Mubariq Ahmad mengatakan, peluncuran dua buah inisiatif tersebut pada saat bersamaan merupakan sebuah berita gembira bagi program konservasi di Indonesia, khususnya Lombok.

"Dukungan berbagai pihak terhadap program konservasi WWF Indonesia di lereng Gunung Rinjani menunjukkan bahwa kerja keras masyarakat Lombok bersama pegiat-pegiat konservasi di Pulau Lombok yang indah ini telah diapresiasi dan didukung kalangan pengusaha," ujarnya.

Kawasan Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl) itu merupakan daerah penyimpan air dan penyangga sistem kehidupan yang sangat vital bagi seluruh masyarakat Lombok. Program penyelamatan ekosistem yang sangat unik ini merupakan upaya serius guna mencapai pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia.

Sementara upaya Katon dan Nugie mendonasikan atau menyumbangkan lagu mereka yang berjudul "Jika Bumi Bisa Berbicara" dalam bentuk nada sambung pribadi untuk aktivitas penyadaran atau sosialisasi konservasi di Indonesia adalah upaya cerdas merangkul masyarakat seluas mungkin untuk semakin peduli terhadap kelestarian bumi dan seisinya.

Sebelumnya, pada 2007 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Lombok Barat telah menyepakati sebuah peraturan daerah (perda) yang mengatur mengenai pembayaran jasa lingkungan bagi masyarakat di lereng Gunung Rinjani.

Melalui perda tersebut sebagian biaya yang dibayarkan kepada masyarakat pengguna jasa air minum PDAM Lombok dialokasikan untuk untuk masyarakat di Gunung Rinjani sebagai balas jasa menjaga hutan penyangga sistem kehidupan di pulau tersebut. Di dunia internasional mekanisme ini dikenal sebagai pembayaran atas jasa lingkungan atau Payment for Environmental Services (PES).

Penandatanganan MoU kerjasama pengelolaan lingkungan hidup dilakukan Gubernur NTB, HM Zainul Majdi, Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Mubariq Ahmad, dan Direktur Pemasaran PT Indosat Tbk Guntur S Siboro mewakili pengusaha.

Acara yang berlangsung di hutan Lemor itu dilanjutkan dengan penampilan musisi kakak beradik Katon Bagaskara-Nugie yang membawakan lagu karyanya sendiri berjudul Jika Bumi Bisa Berbicara yang hasil penjualan RBT atau nada sambung pribadi seluruhnya disumbangkan untuk sosialisasi konservasi lingkungan di Indonesia.

Kegiatan yang digelar WWF Indonesia itu diakhiri dengan penanaman pohon oleh Gubernur NTB, HM Zaunul Majdi, Direktur eksekutif WWF Indonesia Mubariq Ahmad, musisi kakan beradik pencita lingkungan Katon Bagaskara-Nugie dan Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmi. (*)