Tiga provinsi berminat mengembangkan bawang putih Lombok

id Bawang Putih,bawang putih sembalun,bawang putih lombok,gapoktan

Tiga provinsi berminat mengembangkan bawang putih Lombok

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lendak Kuta, Desa Sembalun Lawang, H. Minardi, menunjukkan hamparan tanaman bawang putih yang sudah siap panen. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Tiga provinsi di Indonesia berminat mengembangkan bawang putih Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, untuk memenuhi kebutuhan di daerahnya sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi komoditas tersebut.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lendak Kuta, Desa Sembalun Lawang, H Minardi di Mataram, Senin, menyebutkan tiga daerah yang tertarik mengembangkan bawang putih Sembalun, yakni Kabupaten Donggala (Sulawesi), Garut (Jawa Barat), dan Bali.

"Tiga daerah itu telah mengajukan permintaan. Garut 90 ton, Bali 90 ton, dan Donggala 35 ton. Bali sudah memesan bibit. Dari Garut, bupati dan rombongannya sudah datang menemui kami," katanya.

Saat ini, kata dia, petani bawang putih di Sembalun sedang memasuki masa panen. Hasil panennya tidak seluruhnya dijual ke pasaran karena 75 persen hasil produksi disiapkan untuk kebutuhan benih nasional. Sisanya sebesar 25 persen dijual, bahkan diolah menjadi produk jadi.

Menurut dia, adanya permintaan dari sejumlah daerah menjadi peluang bagi para petani Sembalun untuk memacu produksi bawang putih.

Saat ini, luas lahan bawang putih di Sembalun mencapai 1.642 hektare dengan tingkat produktivitas per hektar mencapai 12 hingga 15 ton.

"Sembalun dijadikan sentra benih bawang putih nasional oleh pemerintah. Makanya sebesar 75 persen produksi bawang putih dialokasikan untuk persediaan benih termasuk untuk daerah lain," ujar Minardi.

Minardi menyebutkan harga bawang putih tetap bagus meskipun sedang panen raya. Sebab, sebagian besar hasil produksi untuk kebutuhan benih nasional. Hal itu yang membuat petani bergairah untuk menanam.

Harga bawang putih kering panen dijual dengan harga Rp11.000 per kilogram, dan tingkat kekeringan sedang Rp17.000 per kilogram, sedangkan bawang putih dengan tingkat kekeringan tinggi dijual Rp30.000 per kilogram.

Selain dijadikan benih, kata Minardi, para petani di Sembalun juga sudah mampu mengolah bawang putih menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, yakni bawang putih hitam (black garlic).

"Black garlic diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, seperti kaya akan nutrisi, antioksidan, mengurangi gula darah, menurunkan kolesterol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah, menjaga berat badan ideal, menghindari kepikunan, serta mengobati sakit gigi," ucap Minardi.