54 PENYANDANG CACAT DAPAT KAKI PALSU GRATIS

id

     Mataram, 25/1 (ANTARA) - Sebanyak 54 orang penyandang cacat tuna daksa dan polio di Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapat kaki dan tangan palsu yang diberikan secara gratis oleh Sai Study Group (SSG) Mataram, Minggu.

     SSG Mataram dipayungi oleh Yayasan Sadhu Vaswani, sebuah organisasi sosial asal India yang telah berkomitmen untuk membagi-bagikan kaki dan tangan palsu kepada masyarakat Indonesia kurang mampu, sebanyak 200 unit setiap bulan.

     Ketua SSG Mataram, Ketut Sudiartha, yang didampingi wakil ketuanya, Wayan Suwanda, mengatakan, pemasangan kaki dan tangan palsu itu merupakan bagian dari kegiatan pelayanan sosial kelompok studi Weda yang berbasis di Mataram, ibukota Provinsi NTB, secara berkelanjutan.

     "Pemasangan kaki dan tangan palsu ini merupakan kegiatan ketiga sejak tahun 2008 dan telah mencakup 156 orang penyandang cacat tuna daksa dan polio dari berbagai kabupaten/kota di wilayah NTB, termasuk 54 orang yang pemasangannya pada hari ini," ujarnya.

     Sudiartha mengatakan, kegiatan pertama pemasangan kaki dan tangan palsu di wilayah NTB dilaksanakan 18 Oktober 2008 yang diawali dengan tahapan pemeriksaan anatomi kaki dan tangan pada 26 Agustus 2008.

     Kegiatan kedua, tanggal 23 Nopember 2008 setelah pemeriksaan dan pengukuran kaki dan tangan para penyandang cacat yang dilaksanakan 19 Oktober 2008.

     "Kegiatan kedua tanggal 23 Nopember itu merupakan hari istimewa karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-83 Sad Guru organisasi sosial Weda yang berbasis di India yakni Bhagawan Sri Sathya Sai Baba," ujarnya.

     Sementara kegiatan ketiga yang tahapan pemasangannya terlaksana pada tanggal 23 Januari 2009 itu, telah diawali dengan tahapan pemeriksaan dan pengukuran kaki dan tangan 54 orang penyandang cacat yang menjadi sasaran program kemanusiaan itu pada 3 Januari lalu.

     Lima puluh empat orang penyandang cacat itu berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Sumbawa.

     Para penyandang cacat itu kehilangan kaki atau tangan baik sejak lahir, diamputasi karena terkena penyakit tertentu maupun akibat kecelakaan.

     "Setiap tahapan kegiatan kami integrasikan dengan program Dinas Sosial Provinsi NTB dan kabupaten/kota," ujar Sutartha sambil memperkenalkan seorang pejabat Dinas Sosial NTB, Wayan Widurayana, yang juga terlibat aktif membantu kelancaran pemasangan kaki dan tangan palsu itu.             

     Ia menambahkan, pemasangan kaki dan tangan palsu pada kegiatan ketiga itu dibarengi dengan pemeriksaan dan pengukuran kaki dan tangan 30-an orang penyandang cacat tuna daksa dan polio yang akan dipasang pada kegiatan berikutnya yang dijadwalkan Pebruari atau Maret mendatang.

     Harga material kaki palsu itu di pasaran berkisar antara Rp2 juta hingga Rp4 juta yang ukurannya sampai lutut dan berkisar antara Rp5 juta hinga Rp6 juta untuk ukuran sampai pangkal paha.

     Sementara harga tangan palsu relatif lebih murah dari kaki palsu namun tidak berbeda jauh. (*)