Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mencatat terdapat 7.278 warga yang trauma pascakerusuhan Senin (23/9) masih berada di penampungan pengungsi.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua di Wamena Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin mengatakan pengungsi tersebar di lebih dari 59 titik.
"Pengungsi terbanyak bertahan di Polres, Kodim, gereja, mushola dan sudah didistribusikan logistik," ucapnya.
Selain masyarakat pendatang, masyarakat asli Papua juga ikut mengungsi ke kampung-kampung.
"Kita juga data orang asli Papua yang mengungsi ke kampung-kampung untuk diberikan logistik, sebab setelah kejadian, tidak ada tempat usaha yang buka untuk mereka belanja," katanya.
Bupati mengatakan masyarakat di distrik-distrik bekerja normal seperti biasa.
"Mereka malah bekerja di kebun dan tidak terganggu dengan situasi yang terjadi. mudaha-mudahan situasi ini pulih dan provokator ditindak sesuai aturan," katanya.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto membenarkan data pengungsi 7.278 orang tersebut.
"7.278 itu data terakhir dan hari ini masih dilakukan pendataan lagi," katanya.
Berita Terkait
Tangisan Wamena dan kearifan lokal Minangkabau
Jumat, 29 November 2019 15:35
Masih trauma, pengungsi enggan kembali ke Wamena
Rabu, 9 Oktober 2019 7:41
Pengurus Bhayangkari ajak pengungsi kembali ke Wamena
Selasa, 8 Oktober 2019 14:47
Dewan Ulama Thariqah Internasional membantu korban Wamena Rp2,5 miliar
Senin, 7 Oktober 2019 20:27
Situasi kondusif, pengungsi kerusuhan Wamena mulai kembali ke rumah
Minggu, 6 Oktober 2019 20:09
50 pengungsi Wamena asal NTB dipulangkan ke Bima
Minggu, 6 Oktober 2019 12:11
Ketakutan pada kelompok bersenjata dorong warga mengungsi dari Ilaga
Sabtu, 5 Oktober 2019 14:42
Pengungsi Wamena mencapai 10.080 orang
Sabtu, 5 Oktober 2019 12:17