BEDA PUSKESMAS DENGAN WARTEG MENURUT BOEDIONO
Jakarta (ANTARA) - Warung Tegal (Warteg) identik sebagai warung berbagai hidangan siap saji berharga murah, mungkin mirip dengan Puskesmas yang menjadi andalan masyarakat biasa dalam urusan kesehatan. Namun, Puskesmas yang baik tidak boleh bersikap seperti Warteg.
"Kunci keberadaan Puskesmas yang baik adalah bagaimana harus bisa menjangkau masyarakat, tidak bisa menunggu seperti jualan di Warung Tegal," kata Wapres Boediono saat mengunjungi Puskesmas Pembina di Kecamatan Tambora Jakarta, Kamis.
Menurut Wapres, cara Puskesmas agar dapat menjangkau masyarakat sekeliling antara lain dengan menciptakan Puskesmas Keliling.
Boediono juga mengingatkan agar Puskesmas kembali ke khitah-nya yaitu sebagai pusat kesehatan masyarakat, bukan sebagai balai pengobatan.
"Artinya, Puskesmas dibangun untuk tujuan agar bagaimana masyarakat yang berada di sekeliling bisa menjaga dan meningkatkan kesehatan, sementara kalau balai pengobatan adalah berfungsi sebagai tempat mengobati masyarakat yang sudah sakit,Tekanan pemerintah terhadap Puskesmas adalah agar dapat meningkatkan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cara preventif," kata Wapres.
Puskesmas, kata Wapres lebih lanjut, juga agar dapat berfungsi sebagai tempat mendidik kepada masyarakat sekitar mengenai bagaimana supaya dapat hidup sehat dan mengantisipasi tumbuhnya penyakit.
"Saya kira tugas Puskesmas yang harus digarisbawahi ke depan adalah bagaimana mampu sebagai pusat kesehatan masyarakat dengan cara sederhana. Seperti bagaimana cara mendidik hidup sehat dengan menginformasikan mencuci tangan dengan baik kepada masyarakat dan anak-anak," kata Boediono.(*)