KSN DINILAI MOMENTUM REFORMASI PERSEPAKBOLAAN NASIONAL
Karimun, Kepri (ANTARA) - Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, menilai, Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang, Jawa Timur pada 30 - 31 Maret 2010, adalah momentum reformasi sistem persepakbolaan nasional.
``KSN harus merekomendasikan perubahan pada sistem persepakbolaan kita,`` kata pengurus sekaligus pelatih pada Pengcab PSSI Karimun, Sudirman, di Tanjung Balai Karimun (21/3).
Sudirman mengatakan, perubahan tersebut hendaknya meliputi semua aspek, mulai dari sistem pembinaan dan regenerasi pemain, manajemen kepengurusan maupun sistem liga demi mewujudkan kembali prestasi gemilang yang akhir-akhir ini mengalami penurunan.
``Sistem pembinaan dan regenerasi pemain hendaknya dilakukan sejak usia dini dan dilaksanakan secara sistematis antara kepengurusan pusat dan daerah,`` ucapnya.
Menurut dia, PSSI pusat harus sering turun ke bawah untuk mengevaluasi program secara nasional.
``Kongres juga harus merekomendasikan perubahan pada sistem liga,`` katanya.
Ia menilai, salah satu penyebab turunnya prestasi di kancah internasional akhir-akhir ini akibat sistem liga yang tidak dikelola secara profesional.
``Sistem liga hendaknya berorientasi pada pencarian bibit-bibit unggul, bukan hanya bisnis,`` ucapnya.
Ia juga mengatakan, KSN juga harus mengevaluasi sistem manajemen di tubuh PSSI, terutama sinkronisasi antara program pengurus dengan pelatih yang ditopang anggaran memadai.
``Tidak ada salahnya jika KSN merekomendasikan pergantian kepengurusan, kalau memang menjadi keputusan bersama,`` tuturnya.
Dia menambahkan, kepengurusan PSSI hendaknya diisi oleh figur yang serius memajukan sepak bola tanah air yang tidak semata berorientasi pada bisnis.
``Yang penting, tujuan KSN adalah mengangkat kembali prestasi sepak bola kita dengan rekomendasi yang harus dilaksanakan semua pihak,`` katanya menambahkan. (*)