2.500 PESERTA IKUTI "FOREST TRACKING" LOMBOK BARAT

id

     Lombok Barat (ANTARA) - Sebanyak 2.500 peserta mengikuti lomba "forest tracking" atau jelajah hutan yang digelar Dinas Kehutanan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, di kawasan hutan lindung Pusuk, Rabu.

     Peserta lomba "forest tracking" yang digelar sebagai rangkaian HUT ke-52 Kabupaten Lombok Barat tersebut dilepas Bupati Lombok Barat H. Zaini Arony.

     Para peserta lomba terdiri atas unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, TNI dan Polri, pelajar dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi di Pulau Lombok.

     Turut dalam lomba berwawasan lingkungan itu sepuluh pemerhati lingkungan dari Jepang yang terbagi dalam dua kelompok dan sejumlah wisatawan asing yang sedang menikmati liburan di kawasan wisata Senggigi.

     Bupati Lombok Barat Zaini Arony menyatakan gembira dengan jumlah peserta yang melebihi target panitia penyelenggara sebanyak 1.500 orang. Para peserta tersebut tidak hanya berasal dari Pulau Lombok tetapi juga dari luar negeri.

     "Jumlah peserta sungguh luar biasa mencapai 2.500 orang. Saya mengapresiasi kinerja Dinas Kehutanan yang menggelar lomba sambil melakukan penghijauan dengan menanam bibit pohon di sepanjang rute yang ditentukan," katanya.

     Menurut dia, upaya pelestarian lingkungan hutan merupakan tanggungjawab semua elemen masyarakat tidak hanya di wilayah Pulau Lombok, tetapi juga dunia karena kerusakan lingkungan terjadi di seluruh negara.

     Dengan kegiatan lomba yang disertai penghijauan di kawasan hutan lindung Pusuk yang memiliki keanekaragaman hayati bisa menjadikan daerah ini sebagai salah satu aset wisata yang akan diarahkan untuk "green tourism" di Kabupaten Lombok Barat.

     "Ajang ini bukan saja sebagai dimensi olah raga tetapi juga sebagai wahana kreatif. Untuk itu, mari jadikan ini sebagai bentuk keseimbangan terhadap alam. Kalau dunia ini hijau, tentu akan bermanfaat bagi kehidupan," kata Zaini.

     Kepala Dinas Kehutanan Lombok Barat H. Lalu Syaiful Arifin mengatakan, peserta lomba yang terdiri atas peserta umum dan para pelajar serta mahasiswa akan berjalan sepanjang sekitar lima kilometer menyusuri hutan Pusuk dan berakhir di kawasan wisata Senggigi. Rute sepanjang lima kilometer tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam.

     Dalam perjalanannya nanti, para peserta diwajibkan menanam bibit pohon yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara di sepanjang jalur "forest tracking". Berbagai bibit pohon yang akan ditanam itu yakni kemiri, keluis, sukun, sengon dan beberapa jenis pohon yang memiliki nilai ekonomi.

     "Jadi para peserta tidak hanya jalan-jalan atau olah raga, tetapi juga kami arahkan untuk peduli terhadap lingkungan dengan menanam satu pohon untuk setiap peserta," ujarnya.(*)