Istanbul/Athena (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada Sabtu bahwa dia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyingkir dari Suriah dan tidak ikut campur dalam upaya memperoleh kesepakatan antara Turki dan Suriah.
Setelah 33 anggota pasukan militer Turki terbunuh dalam serangan udara yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah pada Kamis (27/2), Turki menyebut akan mengizinkan para migran yang ditampung negara itu untuk bebas menuju Eropa.
Menurut Erdogan, sekitar 18.000 migran telah melewati perbatasan. Meskipun tanpa menyertakan bukti, dia menyebut bahwa jumlah itu akan bertambah banyak.
Sementara itu, hari ini pula, Yunani menyatakan keputusan pemerintah untuk melindungi wilayah perbatasan setelah para migran mencoba untuk menyeberang dari Turki ke negara itu.
"Pemerintah akan melakukan apa pun demi melindungi perbatasan kami," kata juru bicara pemerintahan, Stelios Petsas, menambahkan bahwa dalam 24 jam terakhir, otoritas Yunani telah menggagalkan upaya masuk sekitar 4.000 migran.
"Dan ini tidak ada urusan dengan Idlib," ujar dia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Turki menghancurkan 27 sasaran PKK di Irak utara
Rabu, 20 Maret 2024 8:15
Mantan Dubes Turki jajaki peluang Cagub NTB lewat Partai Demokrat
Minggu, 10 Maret 2024 18:05
Berikut deretan petinggi negara dunia ucapkan selamat untuk Prabowo, via telepon dan medsos
Jumat, 23 Februari 2024 13:12
Perolehan suara tinggi, Erdogan ucapkan selamat untuk Prabowo
Jumat, 23 Februari 2024 12:37
Presiden Turki Erdogan: Seruan perdamaian Gaza tak berhasil karena sikap negatif AS
Jumat, 16 Februari 2024 4:02
Keren!! pemungutan suara di TPSLN Ankara diramaikan bazar kuliner Indonesia
Rabu, 14 Februari 2024 8:17
Polda Bali menemukan senpi WNA Mexico pelaku penembakan warga Turki
Rabu, 31 Januari 2024 17:46
Menlu Turki: Dunia gagal hentikan pertumpahan darah di Gaza
Rabu, 24 Januari 2024 17:42