Menyongsong Optimisme 2020: Kinerja Positif Bank NTB Syariah Jadi Modal Kuat

id Bank NTB Syariah,Kinerja Bank NTB Syariah,Kukuh Rahardjo

Menyongsong Optimisme 2020: Kinerja Positif Bank NTB Syariah Jadi Modal Kuat

Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo

Mataram (ANTARA) - Target pencapaian kinerja keuangan dan non-keuangan serta kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Bank NTB Syariah pada 2019 telah menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun gempa bumi yang terjadi tahun 2018 sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Nusa Tenggara Barat.

Pertumbuhan ekonomi daerah pada 2019 berada di kisaran 2,5 persen. Angka tersebut terbilang rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, Bank NTB Syariah telah membukukan kinerja positif dengan semangat optimisme menyongsong tahun 2020 dengan mottonya bertajuk "Surviving Through the Waves" yang bermakna Bank NTB Syariah akan menghadapi, menggunakan dan mengelola challenge–challenge yang ada secara optimal untuk melanjutkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mampu menjadi bank yang amanah, terkemuka dan pilihan masyarakat.   

Dalam acara press conference yang digelar pada 4 Maret 2020, Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo, menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia yang luar biasa bagi Bank NTB Syariah.

Ia menyampaikan bahwa seluruh parameter utama kinerja Bank NTB Syariah sampai dengan Desember 2019 menunjukan pertumbuhan yang insya Alah semakin memperkuat Bank NTB Syariah di dalam memberikan layanan perbankan syariah, khususnya kepada masyarakat NTB yang telah berkonversi menjadi Bank Umum Syariah.

"Alhamdulillah di tengah tantangan kondisi tersebut, Bank NTB Syariah dapat membukukan pertumbuhan usaha yang sangat baik," katanya.

Secara umum, kinerja Bank NTB Syariah berada di atas rata-rata industri perbankan syariah nasional. Indikator operasional dan keuangan Bank NTB Syariah pada 2019 mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

Aset bank tercatat sebesar Rp8.640 miliar atau tumbuh 22,76 persen (yoy), dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp6.816 miliar atau tumbuh 38,50 persen (yoy), pembiayaan mencapai Rp5.582 miliar atau tumbuh 14,64 persen (yoy) dan laba tercapai sebesar Rp163 miliar (audit) atau tumbuh 7,47 persen (yoy).

Demikian pula untuk rasio-rasio keuangan menunjukkan hasil yang positif dibandingkan tahun 2018. Misalnya NPF 1,36 persen, ROA 2,56 persen, ROE 12,05 persen, CAR 35,47 persen, BOPO 76,83 persen, NI 5,51 persen dan FDR 81,89 persen.

"Kita tidak ingin terlihat gemuk tapi berlemak, tapi kita ingin menjadi besar, kuat dan berotot," ujar Kukuh, bankir yang berkarir di dunia perbankan sejak 1992 dan pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis di salah satu Bank Syariah Nasional sebelum menakhodai Bank NTB Syariah.
Jajaran Direksi Bank NTB Syariah, memberikan keterangan terkait kinerja perusahaan pada 2019.

Menurut Kukuh, capaian tersebut menunjukkan bahwa secara umum Bank NTB Syariah berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2019.

Hal itu sekaligus menunjukan bahwa Direksi Bank NTB Syariah telah menjalankan amanah yang diberikan dan berkomitmen penuh untuk senantiasa merealisasikan target-target Rencana Bisnis Bank (RBB) secara baik selama tahun 2019.

Direksi telah bekerja mengoptimalkan produktivitas dengan implementasi pengukuran kinerja kepada seluruh pegawai dengan menerapkan sistem "reward and punishment". Sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh karyawan/ti atas pencapaian tersebut sebagai hasil kinerja bersama.

Pertumbuhan kinerja dalam perjalanan setahun konversi Bank NTB Syariah menjadi Bank Umum Syariah, salah satunya didukung oleh kehandalan jaringan distribusi yang dimiliki oleh Bank NTB Syariah.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Bank NTB Syariah memiliki jaringan kantor sebanyak 45 unit, tersebar di seluruh wilayah NTB maupun Surabaya dan merupakan yang terbanyak di Provinsi NTB.

Jaringan kantor tersebut diantaranya terdapat 12 kantor cabang, 21 kantor cabang pembantu, 7 kantor kas serta 4 kantor pelayanan.

"Ke depan Bank NTB Syariah akan berupaya meningkatkan jumlah layanan kantor, khususnya di daerah blindspot yang memiliki potensi dan kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan Syariah. Bank NTB Syariah juga akan lebih focus mengembangkan layanan electronic channel dan digital yang saat ini sudah menjadi trend kebutuhan nasabah," ucapnya pula.

Mewujudkan hal tersebut, kata dia, pihaknya menyediakan jaringan layanan ATM yang saat ini berjumlah 200 unit yang tersebar di seluruh wilayah NTB sebanyak 199 unit, di antaranya untuk Pulau Lombok sebanyak 127 unit, dan Pulau Sumbawa sebanyak 72 unit, sedangkan 1 unit ditempatkan di Kantor Cabang Surabaya.

Jumlah EDC akhir tahun 2019 sebanyak 403 unit dan telah dilakukan "Redesign and Features Enrichment" Bank NTB Syariah Mobile atau penyegaran tampilan Mobile Bank NTB Syariah menjadi semakin eye cathing dan user friendly serta pengkayaan fitur-fitur transaksi.

Diharapkan posisi mobile banking Bank NTB Syariah sebagai salah satu media alternatif transaksi perbankan yang setara kualitasnya dengan media pada Bank Nasional, sehingga mampu menjawab kebutuhan dan meningkatkan kenyamanan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

Selanjutnya, sebagai upaya dalam meningkatkan layanan dan bisnis, Bank NTB Syariah melakukan kerjasama dengan sejumlah lembaga yang ditandai dengan penandatanganan kemitraan strategis beberapa institusi BUMN, anak usaha BUMN, startup (Unicorn) multinasional dan developer lokal yang terlaksana selama tahun 2019.

Kukuh menyebutkan terdapat delapan kerja sama strategis Bank NTB Syariah di dalam upaya meningkatkan kinerja, layanan dan pengelolaan aktivitas yang lebih baik, diantaranya kerja sama dengan PT Pegadaian (Persero) terkait kemitraan startegis pengelolaan haji Nasabah Pegadaian, kerja sama dengan PT Taspen Life terkait pengelolaan THT pegawai Bank NTB Syariah dan auto debet pembayaran premi asuransi jiwa aparatur sipil negara.

Selain itu, kerja sama dengan DPLK BNI terkait pengelolaan DPLK pegawai Bank NTB Syariah, kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait pembiayaan talangan BPJS, MoU lima Bank peserta sindikasi pembiayaan infrastruktur Pemkab Lombok Barat.

Ada juga kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) NTB tentang penyaluran pembiayaan Tunas Sejahtera iB  Amanah PT Bank NTB Syariah bagi petani bawang putih dan petani jagung binaan HKTI NTB, dan kerja sama dengan PT GOPAY Indonesia terkait inklusifitas digitalisasi UMKM.

"Kerja sama dengan 8 lembaga tersebut merupakan bentuk sinergitas dan wujud simbiosis mutualisme yang menjadi sinyal positif bahwa bisnis Bank NTB Syariah tengah berkembangan insha Allah ke arah yang lebih baik dan tentunya diyakini akan berimplikasi kepada kelengkapan produk dan jasa bank semata – mata untuk semakin memudahkan, mendekatkan dan menjamin inklusifitas layanan yang terbaik dari Bank NTB Syariah kepada masyarakat," katanya.

Dengan beragam program dan layanan barunya tersebut, Bank NTB Syariah ingin menunjukkan bahwa bank daerah yang telah berusia 56 tahun ini juga layak dan pantas disebut sebagai Digital Friendly Company.

Diluar aspek kinerja bisnis dan operasional layanan, Bank NTB Syariah dalam perannya sebagai lembaga kepercayaan juga dituntut oleh regulator untuk senantiasa dapat menyeimbangkan fungsinya guna memastikan pelaksanaan pengelolaan perusahaan tetap pada patron yang ideal sesuai ketentuan dan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Dalam proses memajukan Bank setelah konversi, manajemen melakukan perbaikan dan pembenahan sebagai pelaksanaan inisiatif strategis Bank antara lain meliputi:

1. Perbaikan proses bisnis (pembiayaan)
2. Penyempurnaan organisasi
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDI
4. Pembenahan infrastruktur & sistem IT
5. Penguatan management risiko
6. Penyesuaian produk dan jasa bank
Dewan Komisaris Bank NTB Syariah, H M Nur (kiri dua), memberikan penjelasan terkait kinerja perusahaan pada 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Kukuh menekankan bahwa pentingnya juga memperhatikan sisi kepatuhan dan manajemen risiko, sebagaimana disampaikan konsentrasi dan fokus Bank NTB Syariah tidak hanya pada kacamata kinerja dan layanan saja. Namun hakikatnya tak lepas dari bagaimana memastikan pengelolaan Bank NTB Syariah agar memiliki nilai kepatuhan, pengendalian atas seluruh portofolio risiko dan tingkat kesehatan bank yang baik.

"Alhamdulillah Bank NTB Syariah terus dapat menjaga dan mengelola aspek–aspek tersebut selaras dengan konsistensi pelaksanaan prinsip good corporate governance yang tetap berlangsung dengan baik," ucap Kukuh.

Akhirnya, Kukuh Rahardjo menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan, khususnya masyarakat NTB atas kepercayaan dan dukungannya selama ini kepada Bank NTB Syariah.

Apresiasi yang tinggi juga diberikan kepada seluruh jajaran direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut berpartisipasi dan mendukung Bank NTB Syariah untuk terus tumbuh dan berkembang.

Semoga Bank NTB Syariah terus tumbuh untuk dapat mewujudkan visi dan misinya, serta dapat memberikan kontribusi kepada negeri, sehingga terjadi pertumbuhan yang berkelanjutan untuk keadilan dan kesejateraan bagi pemangku kepentingan, bank dan masyarakat Bumi Gora.

Dewan Komisaris Bank NTB Syariah, H M Nur, juga menyadari bahwa tantangan ekonomi secara makro memang ada pelambatan, khususnya adanya berbagai kejadian global, seperti wabah virus Corona yang berdampak terhadap investasi dan mobilitas.

Namun, Bank NTB Syariah yang bergerak di NTB, tetap eksis secara normal karena operasionalnya fokus pada pembiayaan dan penghimpunan dana di daerah.

"Kami terus mendorong kinerja Bank NTB Syariah untuk tetap terjaga dengan cara melakukan pemetaan di mana titik-titik yang berpotensi pembiayaan dan penghimpunan dana, kemudian melakukan pengembangan serta evaluasi. Hal itu tentunya yang menjadi garda terdepan adalah para kepala kantor cabang," katanya.
Jajaran Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah, kompak untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada 2020.