Antisipasi wabah virus corona, NTB liburkan sekolah selama 14 hari

id Corona,Libur,Sekolah,Gubernur,NTB

Antisipasi wabah virus corona, NTB liburkan sekolah selama 14 hari

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara memutuskan meliburkan aktivitas belajar bagi seluruh siswa SMA/SMK kelas 10 dan 11 untuk mengantisipasi wabah virus corona atau covid 19.

Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi seluruh bupati dan wali kota di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipimpin Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Sekda NTB HL Gita Ariadi dan Forkopimda NTB dalam menyikapi wabah virus corona atau covid 19 di NTB, Minggu.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengatakan keputusan meliburkan siswa sekolah kelas 10 dan 11 selama 14 hari itu untuk mengantisipasi wabah virus corona.

"Keputusan meliburkan sekolah ini kita lakukan sebagai antisipasi wabah virus corona yang dilakukan selama dua pekan atau 14 hari khusus kelas 10 dan 11. Kalau untuk kelas 12 tidak diliburkan karena terkait persiapan ujian nasional dan sekolah," ujarnya.

Selain meliburkan siswa SMA/SMK, Pemerintah Provinsi NTB (Pemprov) NTB juga meminta kepada kabupaten kota untuk meliburkan siswa sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) selama waktu 14 hari. Instruksi meliburkan ini juga untuk perguruan tinggi baik negeri dan swasta serta pondok pesantren termasuk siswa MI/MTS/MA yang ada di bawah Kementerian Agama.

"Kalau untuk TK, SD, SMP karena kewenangannya ada di kabupaten/kota kita minta untuk juga diliburkan, begitu juga untuk perguruan tinggi baik swasta dan negeri serta siswa MI/MTS/MA di bawah Kementerian Agama," tegas Bang Zul sapaan akrabnya.
 
Kendati diliburkan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta kepada para siswa dan mahasiswa untuk tetap belajar di rumah dan menghindari untuk keluar rumah dengan tidak pergi ke tempat hiburan maupun pusat perbelanjaan seperti mall dan tempat wisata lainnya. Tak hanya itu, Bang Zul juga meminta pihak sekolah agar memberikan tugas tambahan kepada para siswanya, sehingga para siswa bisa mengisi liburan dengan belajar meski berada di rumah. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan wabah virus corona.

"Jangan yang libur ini lantas santai-santai. Karena ada di suatu daerah ketika diliburkan justru banyak yang pergi ke mall, berlibur yang akhirnya menyebabkan penyebarannya menjadi lebih masif. Tapi perlu diberikan tugas tambahan mungkin secara online ataupun pekerjaan rumah (PR) lainnya untuk menghindari kerumunan," katanya.