Jakarta (ANTARA) - Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan kerja sama pembukaan lahan pertanian atau cetak sawah seluas 600.000 hektare yang akan digarap bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah meminta agar BUMN dapat mengoptimalisasi lahan gambut menjadi sawah sebagai antisipasi terjadinya kekeringan dan ancaman kelangkaan pangan, seperti yang diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
"Kurang lebih ada 600 hektare lahan yang disiapkan, terdiri atas 400.000 hektare lahan gambut dan 200.000 hektare lahan kering," kata Mentan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR secara virtual di Jakarta, Senin.
Syahrul menjelaskan bahwa Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto segera mengadakan rapat koordinasi bersama Kementan untuk membahas pelaksanaan teknis serta anggaran sebelum diajukan ke Kementerian Keuangan.
Menurut Mentan, permintaan Presiden Jokowi untuk melibatkan BUMN dalam pembukaan lahan sawah baru, yakni karena banyak lahan milik BUMN yang belum dimanfaatkan. Salah satu BUMN yang akan dimanfaatkan lahannya untuk ditanami tanaman pangan yakni milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
"Kita akan gunakan lahan-lahan itu bersama BUMN agar lahan yang belum ditanami, misalnya PTPN bisa diintervensi dengan (penanaman) jagung, padi, dan sebagainya," kata Syahrul.
Mentan Syahrul menambahkan agar ekstensifikasi lahan sawah ini dapat direalisasikan segera untuk mengejar musim tanam kedua setelah panen raya pada April hingga Juni mendatang.
Dalam rapat sebelumnya, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy menyebutkan bahwa program pembukaan lahan atau cetak sawah baru di Kalimantan Tengah yang menjadi permintaan Presiden Joko Widodo, akan difasilitasi dan didanai oleh BUMN.
Sementara itu, Kementerian Pertanian akan melakukan bimbingan dan pembinaan teknis. Seperti diketahui, lahan gambut perlu penanganan khusus, seperti pemberian dolomit untuk menetralkan asam pada lahan tersebut sebelum bisa ditanami.
"Untuk lahan gambut ini memang akan difasilitasi, kaitan pendanaannya dari BUMN. Sementara KLHK kaitannya dengan kehutanan sosial. Akan kita garap bekerja sama BUMN, tapi teknisnya dari Kementan," kata Sarwo Edhy.
Berita Terkait
Optimalisasi pangan lokal bisa jadi solusi hindari buka lahan
Kamis, 7 November 2024 20:48
Cetak sawah baru bisa wujudkan swasembada pangan
Kamis, 31 Oktober 2024 5:00
Pengusaha Tionghoa sukseskan program cetak sawah
Minggu, 29 September 2024 6:35
Kementan pastikan program cetak sawah lancar
Selasa, 27 Agustus 2024 7:51
Sektor pertanian serap 33 persen tenaga kerja tertinggi di NTB
Jumat, 9 Agustus 2024 1:48
Jhonlin Grup siap bangun infrastruktur proyek cetak sawah
Kamis, 8 Agustus 2024 4:23
Cetak sawah baru di Mataram terkendala lahan
Senin, 22 Juli 2024 11:19
Sulbar berpotensi cetak sawah baru mencapai 2.466 hektare
Selasa, 7 November 2023 7:38