NTB buka rumah sakit darurat untuk melayani pasien COVID-19

id Virus Corona,COVID-19,Rumah Sakit Darurat COVID-19,NTB,Pemprov NTB

NTB buka rumah sakit darurat untuk melayani pasien COVID-19

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, H Lalu Gita Ariadi. ANTARA/Nur Imansyah/dok

Diharapkan semua pasien COVID-19 di NTB mendapatkan tempat perawatan yang baik dan tepat, sehingga bisa mempercepat proses kesembuhan
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membuka Rumah Sakit Darurat khusus untuk melayani pasien corona virus deasese (COVID-19).

"Dalam rangka meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat, maka Pemerintah Provinsi NTB membuka Rumah Sakit Darurat yang secara khusus akan melayani pasien COVID-19," kata Sekretaris Daerah Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, Rumah Sakit Darurat khusus COVID-19 ini berlokasi di Asrama Haji, Kota Mataram. Dengan kapasitas 82 kamar pasien dan 164 tempat tidur.

"RS Darurat ini akan melayani pasien dengan kriteria OTG dan ODP dengan hasil swab positif, PDP ringan yang terkonfirmasi positif serta pasien positif COVID-19 yang berusia 15 tahun sampai 60 tahun tanpa gejala komobid," jelasnya.

Untuk tenaga medis dan non medis
yang bertugas, lanjut Sekda NTB, terdiri dari dokter konsultan spesialis paru 5 orang, dokter umum 10 orang, perawat 30 orang, analis/swaber 4 orang, rekam medis 4 orang, cleaning service dan security 27 orang serta tenaga lainnya 10 orang.

Sedangkan pasien dengan gejala sedang dan berat tetap dirujuk ke RS Rujukan yang ada di seluruh wilayah NTB, baik RS rujukan utama (first line) maupun RS rujukan pendukung (second line).

"Dengan adanya tambahan RS Darurat Khusus COVID-19 ini, diharapkan semua pasien COVID-19 di NTB mendapatkan tempat perawatan yang baik dan tepat, sehingga bisa mempercepat proses kesembuhan," katanya.

Diketahui, hingga Kamis (7/5) jumlah warga NTB positif COVID-19 mencapai 312 orang, dengan perincian 81 orang sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 225 orang masih positif dan dalam keadaan baik.