Sumbawa Barat, NTB, 31/7 (ANTARA) - Tim dari "Japan International Corporation Agency" (JICA) atau badan kerja sama internasional Jepang serta 18 utusan dari tujuh negara mengakhiri lawatan sehari di Sumbawa Barat, Nusa Teggara Barat.
"Lawatan yang digagas Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan JICA itu untuk melihat perkembangan bidang kesehatan terutama penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) serta keberhasilan membangun desa siaga yang digagas pemerintah daerah," kata juru bicara Dinas Kesehatan Sumbawa Barat Tuwuh, di Taliwang, Sabtu.
Utusan sejumlah negara itu antara lain berasal dari Laos, Vietnam, Bangladesh, Maroko, Afghanistan, Timor Leste, Palestina serta tim JICA.
Selain JICA dan utusan tujuh negara ikut juga mendampingi tim dari Kementerian kesehatan, perwakilan 15 provinsi dan tim dari Kementerian Luar Negeri.
Seluruh delegasi, kata Tuwuh, sudah berkunjung ke Puskesmas Seteluk, Kecamatan Seteluk dan Pos Kesehatan Desa di Desa Lalar Liang, Kecamatan Taliwang.
"Di sana mereka melihat perkembangan pelayanan kesehatan serta kesiapan juru pemantau kesehatan masyarakat (jumantara)," katanya.
Ia mengatakan mereka intinya belajar dan saling tukar infomasi mengenai pelayanan kesehatan di Sumbawa Barat.
Seteluk dan Lalar Liang ditunjuk pemerintah daerah sebagai desa percontohan bidang pelayanan kesehatan. Selain itu, desa ini juga direkemondasi khusus Kementerian Kesehatan karena masuk kategori pelaksana pelayanan terpadu dan mandiri terbaik.
"Misalnya pos kesehatan desa teraktif, data informasi pencatatan dan pelaporan yang memadai, pendanaan swadaya serta kesiapan transportasi mandiri untuk kesiagaan, disamping jumantara yang aktif," katanya.
Ia mengatakan Sumbawa Barat dinilai kabupaten yang mampu membentuk seratus persen desa siaga kesehatan, sehingga Bupati KH Zulkifli Muhadli menerima penghargaan bidang kesehatan "Swastisaba Padapa" dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (*)