Tolak pembangunan ritel, ratusan mahasiswa dan pemuda di Lotim demo Bupati dengan bawa keranda mayat

id Demo,Unjuk rasa

Tolak pembangunan ritel, ratusan mahasiswa dan pemuda di Lotim demo Bupati dengan bawa keranda mayat

Ratusan mahasiswa dan pemuda Lombok Timur, Kamis, menggelar aksi demo di kantor Bupati dan DPRD Lotim yang menolak penambahan ritel modern di daerah tersebut karena akan merugikan para pedagang kali lima.

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dan pemuda Lombok Timur, Kamis, menggelar aksi demo di kantor Bupati dan DPRD Lotim yang menolak penambahan ritel modern di daerah tersebut karena akan merugikan para pedagang kali lima.

Dalam aksinya, para mahasiswa dan pemuda  membawa  spanduk dan pamflet yang bertuliskan penolakan pembangunan ritel modern, bahkan keranda mayat pun mereka bawa dijadikan simbol matinya keadilan dibawah kepemimpinan Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy.

Aksi demo mahasiswa dan pemuda Lotim ini, nyaris bentrok dengan aparat kepolisian karena menolak adanya anggota polisi masuk dalam barisan aksi mereka.

"Kami mahasiswa dan pemuda Lombok Timur menolak penambahan pembangunan  ritel modern di 30 titik," teriak Rohman Rofiki korlap aksi dalam orasinya.

Rohman menegaskan mahasiswa dan pemuda Lotim menuntut janji bupati yang mengatakan tak akan lagi memberikan izin kepada ritel modern untuk dibangun di Lotim.

Namun dalam kenyataan Bupati Lotim sendiri melanggar apa yang pernah di ucapkan dan hal ini tentunya sangat disayangkan kebijakannya.

"Bupati sudah jelas mengatakan tidak akan memperpanjang dan memberikan ijin lagi kepada ritel modern, tapi justru kenapa diberikan izin ini yang menjadi pertanyaan kami ada apa," kata Rohman.

Hal senada dikatakan orator aksi lainnya mereka mengatakan keberadaan ritel modern tersebut,  dinilai tidak bisa bersinergi dengan pedagang kecil, justru mematikan pedagang kecil. 

Begitu juga retribusi yang diperoleh tidak sebanding dengan dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat yang menjadi pedagang.

"Kami datang kesini untuk menuntut janji Bupati Lotim yang tidak memberikan ijin ritel modern," tambah L Makwil Hendriawati dalam orasinya.

Kedatangan massa aksi tersebut,  diterima Kepala Dinas Perizinan, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Lotim, Muksin dengan  pengawalan ketat dari aparat kepolisian. 

Di hadapan perwakilan aksi, Kadis Perijinan menjelaskan bahwa mengenai keberadaan ritel modern diseimbangkan dengan memperhatikan kultur yang ada di wilayah Lotim.

"Ke depannya ritel modern akan membangun  lapak-lapak, yang nantinya dimanfaatkan masyarakat tempat berjualan juga," katanya.

Menurut Muksin, investasi yang masuk di Lotim tidak bisa dibendung lagi, termasuk halnya dengan masalah ritel modern, pembangunan ritel modern ini  tetap memperhatikan kultur yang ada di Lotim.