NTB BERHARAP HPS 2010 BERDAMPAK KE PETANI

id

          Mataram,  (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berharap puncak peringatan Hari Pangan Sedunia XXX yang dipusatkan di perkebunan inti Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 19-22 Oktober 2010, berdampak ke petani.

         "Minimal ada transformasi informasi dan teknologi pertanian yang dapat digunakan petani NTB untuk meningkatkan produktivitasnya," kata juru bicara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Moh. Faozal kepada wartawan di Mataram (23/10).

         Ia mengatakan, puncak peringatan Hari Pangan Sedunia XXX/2010 telah berakhir dan berbagai kelompok tani dari berbagai kabupaten/kota di NTB terlibat aktif dalam kegiatan nasional itu.

         Selain beragam program pemberdayaan masyarakat, puncak peringatan HPS 2010 juga menampilkan berbagai teknologi tepat guna untuk mendukung upaya mewujudkan ketahanan pangan. 

    Beragam kegiatan pemberdayaan tersebut yakni bantuan pembibitan sapi senilai Rp3,2 miliar, penyelamatan sapi betina produktif Rp9,6 miliar, bantuan traktor tangan, pompa air, unit penggilingan padi, bantuan sapi bali dan PO serta bantuan benih bibit dan sarana produksi lainnya yang bernilai miliaran rupiah.

         Berikutnya bantuan paket pengembangan wirausaha perikanan dan budidaya senilai Rp5,1 miliar dan penebaran 100 ribu ekor benih nila di waduk Batujai NTB, berbagai kegiatan pelatihan, temu lapang dan temu masyarakat pengawas perikanan.

         Kegiatan lainnya adalah bantuan 20 ribu bibit pohon seperti mahoni, durian dan nangka, serta pemberian 1.772 ekor sapi bali kepada kelompok masyarakat di delapan kabupaten/kota sebagai bagian dari komitmen Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

         Dukungan bagi kelompok tani berupa bibit shorgum, pupuk kandang, pupuk urea, SP-36, KCL, pestisida dan perlengkapan lapangan.

         Selain itu, adanya penyampaian informasi terkait pedoman umum gizi seimbang dan pedoman strategi kesehatan ibu anak dalam keluarga sadar gizi serta makanan pengganti ASI.

         Selanjutnya, kegiatan penebaran satu juta ekor bibit ikan, bantuan makanan tambahan ikan untuk 2.500 orang anak usia produktif dan acara gemar makan ikan untuk masyarakat.

         Kegiatan lainnya adalah bantuan sosial berupa santunan untuk 2.050 anak yatim, pasar murah beras, pemberian 5.000 butir telur kepada masyarakat, gelar penebaran pupuk 1,5 hektare, bantuan bibit manggis, pisang, sawo, dan bantuan alat pembuatan pupuk organik.

         Ada pula kegiatan pemberian makanan telur/daging kepada masyarakat, kegiatan inseminasi buatan dan gerakan menanam pohon dan rumput laut.

         Beragam kegiatan pemberdayaan pada puncak peringatan HPS XXX 2010 itu melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, Kementerian Negara PDT, dan Kementerian Riset dan Teknologi.

         Sementara beragam teknologi tepat guna yang disajikan yakni varietas padi (hibrida, nonhibrida dan gogo) serta delapan varietas jagung, kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau) yang disajikan Kementerian Pertanian (Kemtan).

         Varietas lainnya yakni 14 macam sayuran (hortikultura), umbi-umbian (ubi ungu dan kentang hitam), biofarmaka (jahe, kunyit dan temu lawak).

         Sementara sektor kelautan dan perikanan menampilkan teknologi pembenihan abalon, budidaya manggot, "aquaphonic", resirkulasi, alat dan produk pengolahan rumput laut, alat pemberi makan udang semi otomatis, miniatur alat tangkap ikan dan gurita, peta "fishing ground" dan destilasi air laut.

         Sedangkan sektor kehutanan menampilkan aplikasi cuka kayu untuk hortikultura, teknologi perbanyakan bibit sukun, teknologi pengolahan tanaman porang menjadi produk pangan, minuman teh "seucang" dan pengolahan madu.

         Khusus sektor peternakan menampilkan sapi sebanyak 100 ekor dan kandang sapi (teknologi kandang kolektif), hijauan makanan ternak (HMT), instalasi biogas dan inseminasi buatan.

         "Karena itu, besar harapan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, dampak positif dari peringatan HPS itu dirasakan para petani, dan itu yang harus ditindaklanjuti satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait," kata Faozal.(*)