Pemkot Mataram segera menutup operasional TPST Sweta

id tpst,mataram d,tutup

Pemkot Mataram segera menutup operasional TPST Sweta

Sekretaris Daerah Kota Mataram H Effendi Eko Saswito. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera menutup operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sweta, karena lokasi saat ini dinilai sudah tidak layak dan mengganggu aktivitas warga sekitar.

"Kami juga banyak menerima masukan dan desakan dari warga sekitar termasuk Bulog yang berkantor persis di samping TPST meminta kita agar TPST segera ditutup dan direlokasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Senin.

Sekda mengakui, kondisi TPST Sweta sudah tidak memungkinkan lagi digunakan sebab seringkali mendapat protes dari masyarakat sekitar karena menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar.

"Apalagi, areal TPST Sweta berada di pusat perdagangan dan gudang Bulog," ujarnya.

Menurut Sekda, dalam kajian relokasi TPST Sweta yang telah dilakukan, ada dua opsi yang sedang disiapkan, yakni menjual lahan atau melakukan ruislag terhadap lahan TPST itu, agar bisa mencari lokasi baru.

Menjual atau ruislag sejauh ini, lanjutnya, yang memungkinkan kepada PT Pade Angen karena mereka yang memiliki akses jalan masuk ke TPST tersebut, tapi bisa juga dijual ke Bulog yang juga memiliki bangunan di bagian utara TPST.

Apabila opsi jual diambil maka harus dilakukan lelang, dan perlu dibentuk tim penaksir harga dan dilakukan lelang terbuka. Hasil penjualan, akan digunakan untuk membeli lahan yang lebih representatif dan bila perlu lebih luas dari TPST saat ini yang memiliki luas sekitar 25 are.

"Untuk keputusan final, apakah aset TPST Sweta dijual atau ruislag sepenuhnya menjadi kewenangan pak wali (Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh-red)," katanya.

Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh yang dikonfirmasi mengatakan, opsi ruislag lahan TPST Sweta baik dengan Bulog atau pihak lainnya, bisa saja dilakukan.

Bahkan, lanjutnya, lahan TPST itu bisa dibangun menjadi akses jalan umum ke arah selatan, agar kawasan di sekitarnya dapat berkembang asalkan disesuaikan dengan tata ruang yang ada.

"Pembukaan jalan baru bisa memberikan dampak ekonomi dan percepatan peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.