TKW LOMBOK TENGAH DEPRESI KARENA DISIKSA MAJIKAN

id



        

    Lombok Tengah, NTB,  (ANTARA)- Tenaga Kerja Wanita Asal Dusun Menyer Desa Kawo, Kecamataan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tengara Barat Sainah (20) dilaporkan mengalami depresi diduga diduga karena disiksa  majikannya di Arab Saudi.

         "Kemungkinan Sainah lupa ingatan, karena ketika saya jemput dia tidak tahu alamatnya, bahkan dia lupa dimana kampungnya. Dia terlihat seperti orang ketakutan padahal baru dua  tahun dia bekerja di Arab Saudi," kata slah seorang keluarga korban, Mahyudin di Praya (7/12).

          Sebelumnya Sainah sempat ditampung oleh Kepala Desa Sengkol Lalu Tanauri  selama satu malam karena dia tidak tahu jalannya pulang.

         "Kepala Desa Sengkol sempat menanyakan alamat rumahnya namun dia sendiri tidak tahu. Dia mengetahui alamat yang bersangkutan   setelah melihat Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik buruh migran perempuan itu,"  kata Mahyudin.

          Menurut Muhyidin, Sainah  sempat  ditangkap pihak kepolisian setempat karena pada saat itu dia tidak membawa paspor dan surat surat lainnya.

         "Menurut cerita waktu itu dia diajak ke pasar oleh anak majikannya, namun sampai di pasar dia ditinggalkan begitu saja, sehingga tidak tahu jalan pulang, sampai akhirnya dia diamankan aparat   kepolsian setempat kemudian dipulangkan," ujarnya.

         Mahyudin mengatakan, Sainah mengaku sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikan maupun anak majikannya. Bekas penyiksaan  itu masih ada.

         "Dia mengaku sudah sering mendapatkan perlakukan kasar bahkan bekas kekerasan itu masih terlihat di sekitar pahanya," kata   Mahyudin.

          Dia mengatakan, sekitar tahun 2008 Sainah berangkat perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS. Dia berangkat melalui jalur resmi, sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi dia ditampung di asrama penampungan calon TKW di Jakarta.

         Tidak berapa lama dia  diberangkatkan ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) atau pembantu rumah tangga (PRT) sampai akhirnya dipulangkan oleh pemerintah Arab  Saudi.

          Sementara itu Kepala Desa Kawo Muhdar Zakaria mengatakan, pihaknya sudah mendengar mengenai apa yang dialami oleh Sainah di Arab Saudi.

         "Dia akan menempuh jalur hukum  jika memang ada perlakukan kasar terhadap Sainah. Saya belum mengecek kondisinya, namun saya sudah mendapatkan laporan secara lisan mengenai kondisi korban  dari keluarganya Mahyudin," ujarnya.

          Kepala Bidang Ketenagakerjaan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transimigrasi kabupaten Lombok Tengah,  Widian Sucipto mengaku belum mendengar informasi soal TKW asal Kawo yang pulang karena perlakukan kasar majikannya itu.

         "Nanti akan kami cek kebenarannya, kasus itu akan kami laporkan ke pusat jika memang yang bersangkutan menjadi korban tindak kekerasan," katanya. (*)