Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan pengawasan limbah medis di kota itu dilakukan dari hulu, yakni dari penerbitan izin Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).
"Jika penyelenggara bisnis kesehatan tidak memiliki sistem pengelolaan limbah medis mandiri, maka SPPL tidak kita keluarkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi adanya temuan limbah medis yang dibuang ke fasilitas publik yakni di objek wisata Pantai Loang Baloq.
Kasus limbah medis yang dibuang di fasilitas publik dan objek wisata bukan menjadi ranah DLH sebab di peraturan daerah (perda) penangan sampah yang ada, tidak termasuk limbah medis. Limbah medis masuk di peraturan lain.
"Kalau ada indikasi temuan limbah medis di buang ke pantai, kami tidak tahu. Masalah itu, perlu diinvestigasi untuk mencari sumbernya dan harus ada saksi. Kami tidak mungkin mengawasi pantai, logika enggak masuk," katanya.
Akan tetapi, pengawasan untuk limbah medis ini dilakukan dari hulu, yakni setiap masyarakat atau pelaku usaha yang akan membuka izin usaha dalam bidang medis, harus membuat SPPL.
"SPPL ini sebagai bukti bahwa mereka sanggup mengelola limbah sendiri, atau bekerja sama dengan pihak ketiga," katanya.
Rumah sakit misalnya, mereka sudah punya insenarator sendiri untuk mengolah limbah medisnya secara mandiri.
Sejauh ini, kata Fikri lagi, rata-rata semua usaha yang berkaitan dengan medis seperti rumah sakit, klinik atau kantor di Kota Mataram yang sudah berizin, memiliki pengelolaan limbah sendiri.*
Berita Terkait
Pemerintah China komentari berlanjutnya pelepasan air olahan PLTN Fukushima
Sabtu, 20 April 2024 6:17
KLHK mendukung penanganan sampah B3 di Sumbawa Barat
Rabu, 3 April 2024 4:33
Kepulauan Pasifik tolak perubahan status quo di kawasan
Senin, 12 Februari 2024 19:01
Universitas Ichsan Gorontalo mendorong pemanfaatan limbah sabut kelapa
Rabu, 6 Desember 2023 8:17
Berdayakan perempuan membuat ekoenzim dari limbah dapur di Aceh
Selasa, 5 Desember 2023 5:37
PHR pada COP28 paparkan inovasi lahan basah
Minggu, 3 Desember 2023 7:57
PT Pupuk Kujang dampingi masyarakat manfaatkan kain limbah
Selasa, 28 November 2023 6:19
Pertamina membagikan inovasi Talita ke warga Bekasi
Rabu, 22 November 2023 5:05