ITDC membagikan 1.200 paket sembako di enam desa penyangga Mandalika

id ITDC,KEK Mandalika,NTB,Lombok,Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

ITDC membagikan 1.200 paket sembako di enam desa penyangga Mandalika

VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti didampingi Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro secara simbolis membagikan 1.200 paket sembako danĀ 600 santunan kepada anak yatim piatu dan masyarakat prasejahtera di enam desa penyangga The Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA/ITDC/dok).

Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyalurkan 1.200 paket sembako dan 600 santunan kepada anak yatim piatu serta masyarakat prasejahtera di enam desa penyangga The Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan bantuan itu diberikan dalam rangka mengurangi beban masyarakat pra-sejahtera menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

"Kita semua tahu bahwa saat ini pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat masih berlangsung. Kami menyampaikan bantuan sembako dan santunan kepada 600 anak yatim piatu ini dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan primer dan khusus lainnya utamanya untuk menyambut Idul Fitri yang masih akan kita rayakan di tengah-tengah pandemi," ujar Miranti, dalam keterangan tertulis di terima wartawan di Mataram, Sabtu.

Enam desa penyangga The Mandalika tersebut, antara lain Desa Kuta, Prabu, Mertak, Sukadana, Rembitan dan Sengkol di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari program Safari Ramadhan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC sebagai wujud Kepedulian ITDC terhadap masyarakat di Desa Penyangga The Mandalika.

Paket sembako yang diberikan, masing-masing terdiri dari lima kg beras premium, satu kg gula pasir, satu liter minyak goreng, 250 gr garam, 25 tab teh, dua bungkus mi instan, dan 200 gr margarin, sementara santunan kepada anak yatim piatu berjumlah total Rp60 juta.

Kedua bantuan tersebut diserahkan oleh Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro dan Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti kepada perwakilan masyarakat masing-masing Desa Penyangga The Mandalika bertempat di Plaza Masjid Nurul Bilad, The Mandalika.

Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menambahkan, ITDC yang merupakan BUMN juga harus dirasakan kehadirannya oleh seluruh lapisan masyarakat, apalagi dalam masa pandemi COVID-19.

"Kedua kegiatan bantuan ini kami salurkan secara rutin setiap tahun sebagai bentuk kepedulian ITDC sebagai BUMN terhadap masyarakat. Jadi, BUMN bukan hanya ada untuk mengerjakan proyek strategis, melainkan turut berperan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat serta membantu dalam menghadapi kondisi yang sulit," ujarnya.

Selain itu pihaknya berharap bantuan safari ramadhan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap penerima, ITDC juga berharap agar pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga industri pariwisata bisa segera bangkit dan perekonomian masyarakat pulih.

"Kami mohon doa dan dukungan masyarakat sekitar kepada ITDC dalam mewujudkan pengembangan dan pembangunan The Mandalika sebagai kawasan pariwisata kelas dunia yang terintegrasi, sehingga bisa semakin memberikan multiplier efek bagi masyarakat sekitar," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sengkol Lalu Satria Wijaya mengucapkan terima kasih kepada ITDC atas bantuan yang telah disalurkan kepada masyarakat Desa Penyangga. Tentunya kami sangat terbantu, terutama bagi para lansia dan anak yatim piatu yang paling memerlukan bantuan, bisa menerima paket sembako dan santunan ini.

Sekertaris Desa Kuta Mardan mengapresiasi ITDC yang selalu menunjukkan kepeduliannya dan turut andil dalam membantu masyarakat desa penyangga yang juga bertepatan di momen besar menjelang Idul Fitri.

"Bantuan ini sangat membantu terutama di masa pandemi COVID-19, di mana masyarakat berkurang daya belinya dikarenakan penghasilan yang minim, sehingga sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.