KEMAH BHAKTI KEBANGSAAN PERKUAT TOLERANSI UMAT BERAGAMA

id



          Mataram, (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M. Zainul Majdi  mengatakan kemah bhakti kebangsaan yang digelar Yayasan Nusatenggara Center di Lombok, 12-13 Maret, akan makin memperkuat toleransi umat beragama terutama di kalangan pemuda.

         "Kegiatan ini merupakan wujud nyata dalam upaya penguatan toleransi lintas agama, terutama di kalangan pemuda di daerah ini," kata Majdi saat membuka Kemah Bhakti Kebangsaan Jilid II, di Mataram (12/3).

         Kemah Bakti Kebangsaan II itu bertema Penguatan Toleransi Lintas Agama di Kalangan Pemuda Nusa Tenggara Barat (NTB).

         Majdi memberikan apresiasi terhadap kegiatan Kemah Bhakti Kebangsaan yang melibatkan perwakilan tokoh pemuda lintas agama di wilayah NTB itu.

         Menurut gubernur dari kalangan ulama kharismatik itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman serta kesadaran terhadap nilai-nilai keagamaan dan masalah toleransi di kalangan pemuda, karena pemuda merupakan pondasi pembangunan yang berharga untuk kemajuan daerah.      
   Selain itu, akan terjalin sikap toleransi yang tinggi di masyarakat, yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, dan dapat menciptakan kondisi aman dan tenteram sehingga memperlancar dan mempercepat pelaksanaan pembangunan.

         Gubernur NTB periode 2008-2013 itu mengaku akan terus memberikan dukungan moril dan dukungan lainnya kepada setiap elemen masyarakat yang kegiatannya melibatkan masyarakat dan pemuda.

         Kegiatan itu  baik dalam riset, pengembangan pendidikan maupun pemberdayaan sosial kemasyarakatan yang dapat mewujudkan terciptanya toleransi agama secara nyata di masyarakat.

         Ia mengimbau seluruh masyarakat khususnya pemuda untuk  berperan sebagai penyatu keberanekaragaman di NTB dan menerima perbedaan yang ada di masyarakat secara baik dan bijak.

         "Berbagai perbedaan sebaiknya disikapi sebagai motivasi dan pendorong bagi masing-masing pihak agar terpacu untuk memberikan kontribusi yang baik untuk  kehidupan masyarakat di NTB," katanya.

         Menurut dia toleransi dapat diwujudkan jika setiap orang dapat berperilaku jujur, baik terhadap dirinya maupun orang lain serta mau membuka diri dan berinteraksi dengan orang lain di samping menghargai perbedaan yang ada.

         Koordinator Program Nusatenggara Center (NC) Mawardi mengatakan, pihaknya bercita-cita memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan masyarakat masa depan yang terdidik, maju dan beradab.

         NC berdiri pada 1999, dan sejak berdiri, NC memfokuskan kegiatannya pada bidang riset, pengembangan dunia pendidikan dan pemberdayaan sosial kemasyarakatan.

         Pada kegiatan Kemah Bhakti Kebangsaan II itu, pesertanya merupakan para pemuda lintas agama yang akan berdiskusi dan membicarakan tentang berbagai persoalan sosial, sehingga mereka dapat menjadi masyarakat masa depan yang memahami nilai-nilai humanisme.

         Nilai-nilai humanisme itu didasarkan pada semangat toleransi, kebersamaan dan gotong royong serta dapat meningkatkan kepekaan dan solidaritas terhadap siapa saja, baik menyangkut kultur, sosial, ekonomi, politik maupun agama.

         "Target dari program ini adalah lahirnya forum silaturahmi dan komunikasi pemuda lintas agama sebagai mitra dalam melakukan kampanye dan penguatan misi toleransi beragama di daerah ini," ujar Mawardi.

         Dia berharap kegiatan itu dapat melahirkan pernyataan sikap bersama dari perwakilan seluruh komunitas dan organisasi keagamaan yang nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk deklarasi Narmada 2011.

         Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 orang peserta dengan melibatkan semua komunitas pemuda dan organisasi keagamaan yang ada di NTB.

         Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari dengan beragam kegiatan, seperti bakti sosial, permainan  edukatif dan menghibur, serta diskusi kelompok dengan berbagai subtema tentang penguatan toleransi beragama di kalangan pemuda NTB.

         Hasil dari diskusi di kalangan pemuda lintas agama itu akan dipublikasikan melalui "talkshow" di Stasiun TVRI NTB. (*)