Lombok Timur, NTB, (ANTARA) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan surat edaran kepada para bupati/wali kota agar mengantisipasi perubahan iklim sebagai dampak cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan serangan hama dan penyakit pada tanaman.
"Surat edaran untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya turbulensi atau perubahan iklim yang masih akan terjadi beberapa bulan yang akan datang itu sudah dikirim dua hari lalu," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH. M. Zainul Majdi, di Kotaraja, Lombok Timur (29/3).
Hal itu dikatakan ketika memberikan sambutan pada acara penyerahan dana penguatan modal bagi LUEP dan dana bantuan sosial untuk Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) yang dirangkaikan dengan peresmian Gedung Pelatihan Petani Tembakau, di Lombok Timur.
Dalam surat edaran itu, kata dia, para bupati dan wali kota diminta untuk mempersiapkan diri dalam mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan mulai pada April 2011.
Pemerintah kabupaten/kota diminta menyiapkan langkah terpadu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang timbul akibat perubahan iklim tersebut.
Zainul juga meminta para bupati untuk mengerahkan seluruh perangkat di wilayahnya terutama para penyuluh pertanian untuk menyampaikan informasi terkait cuaca ekstrem kepada para petani.
"Para penyuluh pertanian yang ada perlu dioptimalkan untuk menyampaikan informasi kepada petani. Apa komoditas yang cocok di tanam sesuai dengan kondisi iklim, sehingga petani tidak mengalami kerugian," ujarnya.
Surat edaran terkait dengan perubahan iklim tersebut, kata dia, juga bertujuan untuk mengingatkan para bupati dan wali kota tentang target produksi gabah kering giling (GKG) pada 2011 sebanyak dua juta ton yang dibebankan pemerintah pusat kepada NTB.
Target produksi yang dibebankan pemerintah pusat tersebut meningkat dibandingkan produksi padi NTB pada 2010 sebanyak 1,7 juta ton.
Gubernur NTB juga meminta seluruh jajarannya untuk bisa menjadi fasilitator yang mampu mengayomi masyarakat agar mereka lebih berperan dalam mendukung pembangunan pertanian yang ujungnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Saya meyakini masa depan NTB akan lebih baik. Maju mundurnya ekonomi NTB tergantung dari kita semua bagaimana memanfaatkan lahan yang ada," ujarnya. (*)