Distan meminta pembagian daging kurban diantar ke rumah penerima

id daging,kurban,mataram

Distan meminta pembagian daging kurban diantar ke rumah penerima

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta agar pembagian daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, diantar langsung ke rumah penerima untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi COVID-19.

"Untuk meminimalkan kontak fisik dan kerumunan massa saat pembagian daging kurban, panitia pemotongan hewan kurban sebaiknya mengantar daging kurban langsung ke rumah penerima," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu.

Hal itu sesuai juga dengan surat edaran yang dikeluarkan Wali Kota Mataram Nomor: 117/KK.18.07/1/KS.02.2/07/2021, tentang Pelaksanaan Ibadah Hari Raya Idul Adha serta Pemotongan Hewan Kurban dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Kota Mataram.

Dalam edaran itu, katanya, sudah diatur secara rinci terkait dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban Idul Adha 1442 Hijriah dan salah satunya pendistribusian daging kurban langsung ke rumah penerima.

"Kalaupun harus menggunakan kupon dan datang ke lokasi pemotonga, kita ingatkan panitia mengatur waktu pengambilan sehingga tidak menimbulkan kerumunan," katanya.

Selain itu, lanjutnya, sesuai dengan edaran masyarakat dianjurkan melakukan pemotogan hewan kurban pada dua rumah potong hewan (RPH) milik Kota Mataram yang berada di Majeluk dan Sekarbela selama tiga hari yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijah atau 20-22 Juli 2021.

Pelayanan pemotongan hewan kurban pada dua RPH tersebut diberikan secara gratis tanpa penarikan retribusi, kecuali untuk biaya tukang potong dan pengulitan hewan kurban.

"Kelebihan pemotongan di RPH, sebelum dipotong kesehatan ternak dicek oleh tim kesehatan hewan termasuk dokter hewan yang ada di RPH, sehingga daging kurban benar-benar aman, sehat, halal, dan utuh untuk dikonsumsi," katanya.

Namun demikian, lanjut Mutawalli, pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan kurban pada titik-titik pemotongan baik di masjid, musala, sekolah maupun pondok pesantren tetap dilaksanakan.

"Biasanya ada sekitar 250 titik pemotongan hewan kurban yang menjadi sasaran tim kesehatan. Untuk pelayanan ini, kita sudah siapkan lebih dari 50 petugas pemeriksa hewan kurban berasal dari berbagai unsur termasuk dari persatuan dokter hewan dan Dinas Pertanian Provinsi NTB," katanya.

Lebih jauh Mutawalli memprediksi jumlah hewan kurban yang akan dipotong pada Idul Adha 1442 Hijriah turun dari tahun sebelum terjadi pandemi sebanyak 3.000 ekor yakni sekitar 2.000 ekor kambing dan 1.000 ekor sapi.

"Setelah pandemi tahun 2020, pemotongan hewan kurban turun menjadi 2.000 ekor, sebagain besar kambing. Tahun ini, kemungkinan juga turun sebab kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi masih belum stabil," katanya.