Dispar Mataram meminta pengusaha hotel terapkan aplikasi PeduliLindungi

id peduli,covd,hotel

Dispar Mataram meminta pengusaha hotel terapkan aplikasi PeduliLindungi

Ilustrasi: sejumlah tamu di Hotel Aruna Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pemindaian barcode aplikasi PeduliLindungi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta semua hotel di kota itu segera menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para tamu yang berkunjung.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin mengatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi itu dalam rangka pelaksanaan surveilans kesehatan penanganan COVID-19.

"Hal itu bertujuan membantu pelacakan dan penghentian penyebaran COVID-19, serta mengidentifikasi warga atau tamu terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.

Apalagi, lanjutnya, dalam waktu dekat ini akan berlangsung perhelatan akbar balap motor dunia World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Ia mengatakan, sebagai daerah penyangga kegiatan skala internasional itu, maka perhotelan di Kota Mataram juga harus menyiapkan diri dalam berbagai hal, termasuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi, yang sudah menjadi kebijakan pemerintah secara nasional.

Bahkan, secara khusus, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana pada pertenganan September 2021 telah mengeluarkan surat edaran meminta secara masif agar semua masyarakat, pelaku usaha, dunia pendidikan, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah segera mengunduh aplikasi pelakcak kontak COVID-19, https://pedulilindungi.id.

"Artinya, jika ada hotel yang tidak menerapkan aplikasi tersebut, kami bisa memberikan sanksi berupa teguran, peringatan, bahkan sanksi terberat berupa penutupan operasional," katanya.

Denny mengakui, sejauh ini pihaknya belum melakukan pendataan secara riil terhadap sejumlah hotel yang sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Akan tetapi pihaknya menyakini sekitar 10 persen hotel, terutama hotel bintang tiga ke atas sudah menerapkan aplikasi tersebut.

"Sisanya terus kami dorong agar bisa mencapai 100 persen sebelum perhelatan WSBK," katanya.

Begitu juga terkait dengan kewajiban hotel memiliki sertifikasi clean, health, safety, and environment (CHSE) terus didorong, sebab menurut Denny, sampai saat ini dari sekitar 120 hotel bintang dan non-bintang di Mataram, baru sekitar 20 hotel yang memiliki sertifikat CHSE.

"Sedangkan untuk vaksinasi COVID-19, untuk karyawan hotel sudah mencapai 100 persen," katanya, menambahkan.