SUMBAWA BARAT BERTEKAD PERTAHANKAN PENGHARGAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN

id

Mataram, (ANTARA) - Kabupaten Sumbawa Barat, bertekad mempertahankan penghargaan pemanfaatan pekarangan terbaik dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, agar bisa berlomba di tingkat nasional.

"Kami bertekad mempertahankan prestasi yang sudah diraih selama dua tahun berturut-turut yakni pada 2009 dan 2010," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Sumbawa Barat, Alwi, di sela-sela, rapat percepatan penyerapan anggaran, di Mataram (13/6).

Ia menyebutkan, sebanyak tiga desa sudah diusulkan ke bupati untuk mengikuti lomba pemanfaatan pekarangan tingkat Provinsi NTB.

Alwi enggan menyebutkan nama desa yang lolos seleksi tingkat kabupaten, karena masih dalam menunggu pengesahan dari Bupati Sumbawa Barat, K. H. Zulkifli Muhadli.

"Belum bisa kami publikasikan saat ini, karena belum disahkan oleh bupati," ujarnya.

Masing-masing desa yang diusulkan, kata dia, memiliki karakteristik tersendiri untuk menjadi yang terbaik, namun seluruh desa itu dinilai sebagai desa yang sudah memanfaatkan pekarangan.

Masing-masing desa itu juga sudah menerapkan lima aspek yang menjadi penilaian yaitu aspek lumbung pangan hidup atau lahan yang ditanami tanaman mengandung karbohidrat seperti jagung atau ubi yang bisa menggantikan beras.

Aspek lainnya adalah warung hidup atau lahan yang ditanami dengan tanaman sayur-sayuran seperti cabai, tomat dan sayur jenis lainnya, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli komoditas itu hingga ke pasar.

Alwi menambahkan, aspek lainnya yakni aspek bank hidup atau lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan usaha ekonomi produktif seperti memelihara ayam atau kolam ikan air tawar yang bisa menambah pendapatan keluarga.

Aspek lain yang diterapkan di desa yang berhasil diusulkan dalam lomba pemanfaatan pekarangan adalah aspek estetika. Aspek itu harus tetap ada karena selain memberikan manfaat dari sisi ekonomi, pekarangan juga harus tetap terlihat indah.

Seluruh aspek itu bukan berarti mematikan geliat ekonomi karena masyarakat mampu menyediakan pangan secara mandiri, tetapi dengan adanya efisiensi anggaran masyarakat bisa mengalihkan dananya untuk membeli kebutuhan lain.

"Kalau ada kelebihan dari hasil pemanfaatan pekarangan bisa dijual ke pasar untuk tambahan pendapatan. Tapi kalau tidak, minimal masyarakat bisa lebih efisien dalam pengeluaran untuk kebutuhan pokok," ujarnya.

Menurut dia, desa yang terpilih mengikuti lomba pemanfaatan pekarangan akan terus dibina oleh BKP dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) karena kaum perempuan memiliki peran penting dalam memanfaatkan pekarangan rumah.

"Peran tim penggerak PKK sangat membantu sekali, makanya Kabupaten Sumbawa Barat berhasil meraih juara pemanfaatan pekarangan dua tahun berturut-turut. Bahkan, Desa Muhajirin, Kecamatan Brang Ene, berhasil meraih juara dua lomba Lingkungan Bersih dan Sehat, tingkat nasional 2011. Itu berkat tim penggerak PKK," ujarnya. (*)