Polairudda NTB membantu evakuasi korban banjir di Lombok Barat

id polairud ntb,evakuasi korban banjir,bhayangkara residence,polda ntb

Polairudda NTB membantu evakuasi korban banjir di Lombok Barat

Dirpolairudda NTB Kombes Pol Kobul Syahrin Ritonga bersama personelnya membantu evakuasi korban banjir di Perumahan Bhayangkara Residence, Lombok Barat, NTB, Senin (6/12/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Polda NTB)

Mataram (ANTARA) - Personel Polisi Perairan dan Udara Daerah (Polairudda) Nusa Tenggara Barat membantu proses evakuasi korban banjir di dua kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

"Atas perintah Kapolda, kami Polairud Polda NTB terjun ke lokasi, peralatan SAR yang kami punya, kami bawa ke lokasi, serta hampir seluruh anggota yang ada di Polda NTB dan Lombok Barat kami kerahkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi warga," kata Direktur Polairudda NTB Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Senin malam.

Peralatan pencarian dan pertolongan yang dibawa Polairudda NTB ke lokasi banjir di Kecamatan Gunungsari dan Batulayar itu berupa perahu karet sebanyak 5 unit; U-Safe atau ring bois elektrik, 10 unit; dan "life jacket" sebanyak 50 unit.

"Semua peralatan dan personel akan tetap bersiaga di Kecamatan Gunungsari hingga keadaannya membaik," katanya.

Ia menjelaskan posko siagaa dipusatkan di Polsek Gunungsari dan markas komando kepolisian tersebut menjadi pusat informasi bagi masyarakat.

"Jadi bagi warga yang butuh bantuan bisa langsung ke Polsek Gunungsari, personel kami siaga sampai kondisi membaik," katanya.

Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Lombok Barat pada Senin (6/12) pagi menjadi gambaran dari sebagian wilayah yang terkena dampak banjir akibat hujan dengan intensitas curah hujan tinggi sejak Minggu (5/12) sore, di NTB.

Perhatian kepolisian sebagian besar terpusat pada kawasan Perumahan Bhayangkara Residence yang berada di Desa Ranjok, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Kawasan perumahan dengan penghuni yang sebagian besarnya berasal dari kalangan keluarga Polri ini diprediksi sekitar 200 kepala keluarga terkena dampak banjir.

Beruntung tidak ada korban jiwa di wilayah tersebut dan genangan banjir yang ketinggiannya sempat menghampiri atap rumah itu akhirnya surut setelah hujan reda sekitar pukul 14.00 WITA.

Untuk korban jiwa akibat banjir muncul di wilayah lain, yakni di Kecamatan Batulayar, pemerintah melalui tim pencarian dan pertolongan, mendeteksi korban jiwa sebanyak empat orang dari Desa Batulayar Barat.

Keempatnya diduga korban yang terseret banjir dan ada juga yang meninggal dunia karena tertimbun longsor, demikian Kobul Syahrin Ritonga .