Tokoh agama melihat ajang MotoGP 2022 sebagai berkah bagi umat

id Ulama,MotoGP,NTB

Tokoh agama melihat ajang MotoGP 2022 sebagai berkah bagi umat

Dari kanan ke kiri: TGH. L. Turmudzi Badruddin, I Gede Gunawan Wibisana, Anak Agung Made Briang Wangsa

Mataram (ANTARA) - Sejumlah tokoh agama di wilayah Nusa Tenggara Barat melihat ajang MotoGP 2022 yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, sebagai sebuah berkah bagi umat.

"MotoGP itu sebagai berkah, karena Insya Allah akan membawa manfaat besar," kata Pembina dan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Kabupaten Lombok Tengah TGH. L. Turmudzi Badruddin, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin.

Namun selain mendatangkan berkah, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga memandang ajang balap motor kelas internasional ini sebagai bagian dari ujian bersama.

"Dibalik itu (berkah), kegiatan ini juga sebagai ujian bagi Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Karena kita akan diuji, apakah kita mampu mensukseskannya tanpa cacat," ujarnya.

Agar acara tersebut sukses, dia menaruh harapan besar soal keamanan kepada Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Djoko Poerwanto beserta seluruh jajarannya.
 
"Di bidang keamanan dan ketertiban, ini akan jadi ujian yang butuh kepiawaian dari Kapolda NTB, untuk memberikan pelayanan terbaiknya demi keamanan dan kenyamanan di semua lini," ucap dia.

Perihal demikian, Sesepuh Umat Hindu di Pulau Lombok, Anak Agung Biarsah Haruju Amla Nagantun, melalui putranya Anak Agung Made Briang Wangsa, mengungkapkan, pemeliharaan keamanan dan ketertiban (harkamtib) oleh Polri dalam hal ini Polda NTB, harus lebih ditingkatkan, mengingat prediksi ajang balap tahun ini akan mendatangkan pengunjung lebih banyak dari World Superbike Championship (WSBK) 2021 pada November lalu.
 
"Belajar dari pengamanan WSBK 2021 lalu yang sudah cukup bagus, ajang MotoGP mendatang, pengamanannya harus lebih ditingkatkan. Kapolda NTB yang baru harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya kepada para pembalap dan penonton," kata Biarsah.
 
Pengamanan soal disiplin protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan dengan tepat Menurutnya, hal tersebut penting menjadi bagian dari fokus pengamanan.

"Ini harus, karena kita tidak ingin muncul klaster MotoGP," ujarnya.
 
Senada, Ketua Majelis Agung Windu Sesukertaning Jagat I Gede Gunawan Wibisana, menyampaikan bahwa selain berbagai hal yang ada, persiapan yang membutuhkan perhatian adalah keamanan dan keselamatan.
 
"Ajang WSBK lalu sudah cukup bagus tapi perlu lebih ditingkatkan untuk MotoGP. Kami berharap kepada Kapolda yang baru agar memperhatikan keamanan dan keselamatan. Setiap lini di area sirkuit harus dijaga agar tidak kecolongan seperti saat WSBK," ucap Gunawan.
 
Begitu juga mengacu pada pelaksanaan ajang yang masih di tengah Pandemi COVID-19, dia berharap pemerintah bisa menyiapkan sarana kebutuhan medis secara berkualitas.

"Harus memperhatikan kualitas tenaga medis, karena ini menyangkut keselamatan jiwa, nyawa manusia," katanya.
 
Selain itu, Gunawan mengingatkan agar sosialisasi di tengah masyarakat perihal pentingnya menjaga kesadaran menyukseskan ajang balap ini.

"Kesadaran warga terhadap imbas penyelenggaraan MotoGP juga harus ditumbuhkan, baik kesadaran akan manfaatnya maupun sisi negatifnya," ujarnya.

Dengan prioritas keamanan dan keselamatan serta kesadaran masyarakat, Ketua Forum Purna Adhyaksa itu, berharap perhelatan MotoGP dapat terlaksana dengan sukses.
 
"Para pembalap dan wisatawan meyakini bahwa mereka merasa aman dan nyaman di Lombok," ucapnya.